Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil 130 Juta Tahun Ubah Pengetahuan Kita tentang Pecahnya Pangea

Kompas.com - 25/05/2018, 20:07 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan juta tahun yang lalu, semua benua yang ada saat ini tergabung menjadi satu benua super raksasa bernama Pangea. Benua ini dikelilingi oleh satu samudra bernama Panthalassa.

Lambat laun, benua super itu terpecah. Kejadian itu, berdasarkan hipotesis pergeseran benua, terjadi sekitar 225-200 juta tahun yang lalu.

Namun, penemuan sebuah fosil berumur 130 juta tahun mampu memberikan pandangan baru mengenai terpecahnya Pangea. Benua super raksasa itu mungkin terpisah lebih lambat daripada yang diperkirakan para ilmuwaan sebelumnya.

Fosil yang ditemukan di timur Utah, Amerika Utara, ini merupakan kelompok mamalia mirip reptil yang sama sekali baru ditemukan di wilayah itu.

Baca juga: Peneliti Inggris Prediksi 7 Benua Akan Jadi Satu Daratan

"Berdasarkan penemuan baru ini kami mengenalinya sebagai kelompok baru dari kerabat mamalia awal," kata Adam Huttenlocker, peneliti dari University of Southern California.

Spesies yang baru ditemukan ini diberi nama Cifelliodon wahkarmoosuch untuk menghormati paleontolog terkenal Richard Cifelli.

Keck School of Medicine of USC/Jorge A. Gonzale Cifelliodon wahkarmoosuch

Menggunakan pemindai resolusi tinggi, para peneliti memperkirakan bahwa makhluk ini beratnya mencapai 1,1 kilogram dan mungkin seukuran kelinci kecil.

Analisis juga mengungkap jika indera penciuman mahluk itu kuat, memiliki rongga mata kecil, serta kurang memiliki pengelihatan yang bagus. Ini menjadi indikasi bahwa hewan tersebut merupakan mahluk nokturnal yang tergantung pada indera penciuman untuk berburu.

Temuan baru

Bukan hanya sekedar menganalisis fosil saja. Berdasarkan karakteristik fosil yang sudah dianalisis Huttenlocker, Cifelliodon kemudian ditempatkan dalam kelompok Haramiyida, cabang nenek moyang mamalia yang sudah punah.

Ternyata Haramiyida dan beberapa kelompok vertebrata lainnya ditemukan secara global selama transisi periode Jurassic-Cretaceous. Hal ini, menurut peneliti, menujukkan bahwa saat itu Pangea belum terpecah dan menjembatani migrasi mereka ke berbagai tempat.

Oleh karena itu, temuan ini pun menunjukkan bahwa pemisahan Pangea memakan waktu sekitar 15 juta tahun lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Sekelompok Ilmuwan Investigasi Benua yang Hilang dan Inilah Hasilnya

"Bukan hanya itu saja, fosil secara signifikan mengubah pemahaman kita tentang evolusi mamalia," jelas James Kirkland, paleontolog yang terlibat dalam studi ini.

Selama waktu yang lama, para peneliti berpikir mamalia awal dari periode Cretaceous yang hidup 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu secara anatomi sama dan secara ekologi tidak beragam.

Studi ini telah dipublikasikan di Nature.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau