Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Korek Api, Pertama Dibuat oleh China

Kompas.com - 20/09/2018, 21:28 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Pengganti Fosfor

1805, ahli kimia Paris bernama Jean Chancel menciptakan korek api dengan minyak mentah. Alih-alih menggunakan fosfor yang langka, Chancel justru melapisi tongkat kayu dengan potasium klorat, sulfur, gula, karet, dan kemudian mencelupkannya ke dalam botol asbes kecil berisi asam sulfat.

Koneksi antara asam dan campuran pada tongkat kayu tersebut menghasilkan api.

Tahun 1826, seorang apoteker bernama John Walker melakukan percobaan di laboratoriumnya. Dia mengaduk campuran sulfida antimon, potasium klorat, permen karet, dan pati dengan tongkat kayu.

Walker kemudian mengikis tongkat di lantai batu untuk menghapus segumpal larutan yang telah kering di ujungnya. Anehnya, tongkat itu terbakar.

Takjub dengan hasil tersebut, Walker menyadari dia baru saja menciptakan sesuatu yang menarik. Dia kemudian membuat beberapa tongkat serupa untuk ditunjukkan pada teman dan koleganya.

Salah satu pengamat yang menyaksikan temuan Walker adalah Samuel Jones. Tidak mau menyia-nyiakan apa yang dilihatnya, Jones mengkomersilkan korek api ala Walker itu dengan merk dagang "Lucifer".

Tak disangka, Lucifer tidak dapat diprediksi karena sering menyemburkan api dan mengeluarkan bau belerang yang sangat berbahaya.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Jangan Sampai Kembang Api Bikin Anjing Anda Stres

Makin Aman

1830, ahli kimia Perancis Charles Sauria memformulasi ulang korek api untuk menghilangkan bau busuk dan memperpanjang waktu pembakaran.

Sauria kembali membuat korek api berbasis fosfor yang kemudian diproduksi massal. Namun, fosfor adalah bahan kimia yang sangat beracun.

Ini membuat puluhan pekerja pabrik korek api menjadi sakit di bagian tulang wajah.

Untuk itu, banyak pabrik beralih dari penggunaan fosfor putih yang beracun ke fosfor merah tidak beracun. Tapi, harga fosfor merah saat itu lebih mahal untuk produksi.

Korek api yang aman dibuat oleh Gustaf Erik Pasch dari Swedia pada 1844. Pasch mematenkan penggunaan fosfor merah dengan permukaan penggesek.

Pemantik Api

Sementara korek api gesek berkembang menjadi aman, para ilmuwan dunia beralih pada pemantik api.

Ini diawali pada 1823 oleh ahli kimia Johann Wolfgang Döbereiner. Alat yang disebut "lampu Döbereiner" menjadi batu loncatan untuk pemantik di seluruh dunia.

Temuan Döbereiner tersebut menggunakan reaksi kimia antara seng dan asam sulfat untuk menciptakan gas hidrogen yang mudah terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com