Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2018, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Saat ini alat kontrasepsi pil KB sangat diandalkan. Namun, ada yang menyebut pil KB dapat membuat perempuan menjadi maskulin. Percaya atau tidak, hal yang terdengar aneh itu bukanlah mitos belaka.

Asal mula alat kontrasepsi berasal dari ubi Meksiko. Sekitar tahun 1942, seorang profesor kimia asal Pennsylvania bernama Marker Russell mencari sumber hormon progesteron yang murah untuk mencegah keguguran dan mengobati wanita menopause.

Awalnya Russel membuat progesteron dari bahan kimia yang ada di tanaman ubi (yam) Jepang liar. Sayang, ubi ini memiliki tekstur tipis dan kandungannya tidak cukup untuk membuat progesteron.

Ia terus mencari sumber alternatif hingga menemukan ubi akar gendut yang beratnya bisa mencapai 100 kilogram di Meksiko.

Benar saja, ubi Meksiko itu memiliki sumber progesteron yang cukup dan dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi berbentuk pil. Kurang dari satu dekade, pil KB menguasai pasar di seluruh dunia.

Baca juga: Menjanjikan, Pil KB Pria Ini Ditemukan Efektif dan Tanpa Efek Samping

Dengan menggunakan pil, pasangan dapat melakukan hubungan badan tanpa takut hamil. Akhirnya membuat perempuan tetap dapat melanjutkan pendidikan dan karier, bukan hanya bergulat dengan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak.

Di balik manfaatnya yang sangat besar, sejak awal pil ini punya rahasia.

Ada perbedaan antara perempuan yang mengonsumsi pil KB dan yang tidak. Mereka yang mengonsumsi pil KB memiliki beberapa area otak yang tampak seperti pria dan mengalami perubahan perilaku.

Ahli menyebut, perempuan yang memakai pil KB jadi sosok yang susah berkata-kata dan lebih pandai membayangkan perputaran benda, keahlian yang umumnya dimiliki pria.

Apa yang sedang terjadi?

Mungkin yang kita tahu di dalam pil KB terkandung estrogen dan progesteron. Padahal, kedua hormon itu sebenarnya tidak ada.

Karena estrogen dan progesteron akan cepat rusak saat diminum, sebagai gantinya pil diisi dengan hormon sintetis yang lebih stabil dan telah dibuat sedemikian rupa agar mirip estrogen dan progesteron.

Setiap merek pil gabungan yang beredar di pasaran mengandung jenis estrogen sintetis yang sama, yaitu etinil estradiol dan satu dari delapan progesteron sintetis, yang disebut progestin.

Etinil estradiol mencegah tubuh melepaskan sel telur setiap bulan, sementara progestin mengentalkan lendir di pintu masuk leher rahim dan membuat rahim tidak ramah untuk sel telur. Bahkan jika ada sel telur yang berhasil menyelinap keluar dan dibuahi, sel telur itu tidak akan bisa mengendap dan tumbuh di rahim.

Meski hormon itu efektif mencegah kehamilan, perlu diingat mereka tidak sepenuhnya cocok untuk hormon alami kita. Hasil akhir versi sintetis ini punya efek yang tidak akan pernah Anda dapatkan dari progesteron murni.

Banyak yang sudah mengeluhkan adanya pertumbuhan jerawat, rambut, dan banyaknya keringat yang dimiliki setelah mengonsumsi pil. Hal tersebut merupakan efek maskulin yang nyata akibat pil KB, terutama bagi perempuan yang sensitif.

Tapi, kenapa bisa begitu?

Menurut studi tahun 2012, 83 persen perempuan AS minum jenis pil KB yang mengandung progestin dari hormon laki-laki.

Hormon laki-laki dalam pil ini adalah kerabat dekat testosteron yang disebut nandrolone. Androgen yang kuat (hormon yang mempengaruhi perkembangan sistem reproduksi pria) dapat menyebabkan perkembangan karakteristik khas pria.

"Ini sebenarya dipakai untuk doping pria," kata Belinda Pletzer, ahli saraf kognitif di Universitas Salzburg, Austria.

Hormon itu membantu membangun otot, sehingga sangat populer di antara atlet angkat besi dan petinju.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com