Semua pramugari mendapat pelatihan CPR dan pertolongan pertama. Secara umum, pesawat memiliki dua peralatan medis. Peralatan medis pertama adalah yang digunakan untuk pertolongan pertama, seperti kotak P3K, perban, dan alat tensi tekanan darah.
Peralatan kedua untuk petugas medis berlisensi, yang di dalamnya ada obat-obatan tertentu dan AED (Automated External Defibrillator). Para pramugari juga dilatih menggunakan AED.
Jika hal ini tidak dapat ditangani, mereka akan meminta bantuan konsultan penerbangan atau bertanya apakah di antara penumpang ada yang bekerja sebagai dokter.
Jika ada dokter memenuhi syarat dan menemukan bahwa penumpang memiliki semacam penyakit menular, mereka (dokter) akan memberitahukan kapten dan memberi saran apa yang sebaiknya dilakukan, entah mendarat di bandara terdekat atau lainnya. Rekomendasi yang diberikan dokter hampir selalu dipenuhi dan diterima oleh kapten, demi keselamatan bersama.
Kemudian kapten akan memberi tahu kontrol lalu lintas udara bahwa ada keadaan darurat medis. Kontrol lalu lintas udara akan mengarahkan ke bandara terdekat yang sesuai, bandara kemudian memberi tahu layanan darurat.
Jika yang terjadi adalah kondisi infeksi, mereka mungkin akan segera memberi tahu otoritas kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk membuat keputusan tentang apakah pasien berbahaya bagi diri sendiri dan apakah mereka berpotensi menginfeksi orang lain.
Sebab, saat pesawat mendarat dan sistem aliran udara dimatikan, ada potensi orang lain ikut terinfeksi. Tindakan selanjutnya, dikarantina atau tidak tergantung pada seberapa parah ancaman penyakit. Bila penyakit itu adalah Ebola, maka semua orang harus dikaratina dan menjalani pemeriksaan medis.
Baca juga: Jadi Lebih Cengeng Saat Naik Pesawat? Sains Bilang Itu Wajar
Kami akan mencoba untuk mengisolasi rumah sakit. Semua rumah sakit umumnya memiliki area isolasi di mana aliran udara tersedot ke ruangan di mana pasien berada dan keluar melalui filter. Sehingga jika ada pasien batuk dan bersin tidak menyebar ke seluruh rumah sakit. Kemudian mereka diberi sarung tangan, pelindung kepala dan pakaian khsuus, agar tidak menularkan penyakit ke yang lain.
Sebagai seorang dokter saya akan mengatakan, demam dan batuk adalah penyakit yang membutuhkan waktu untuk berkembang, setidaknya dua sampai tiga hari.
Sehingga kita harus melihat latar belakang sekelompok orang ini. Apakah mereka semua memiliki hubungan, apa kesamaan mereka, apa mereka ada di dalam perjalanan yang sama untuk wantu tertentu, atau apakah mereka duduk di ruang tunggu yang sama selama 12 jam untuk menunggu pesawat lepas landas? Semua itu perlu dipelajari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.