Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Hadapi Gelombang Panas dan Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 24/08/2018, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor


KOMPAS.com - Saat gelombang panas menerpa berbagai wilayah, mulai Jepang hingga ke Inggris, kemudian dari Aljazair sampai ke California. Selain negara tersebut, hampir seluruh wilayah Indonesia juga sudah memasuki musim kemarau.

Masing-masing budaya atau negara memiliki banyak kiat untuk melawan gelombang panas. Namun, apakah semua kepercayaan yang berkembang terbukti secara ilmiah?

Berikut 5 kepercayaan melawan gelombang panas dan penjelasan ilmiahnya.

Baca juga: Musim Kemarau Meluas, BMKG: Waspada Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan

1. Minumlah lebih banyak air

Mengonsumsi lebih banyak air saat suhu tinggi menyerang dapat membantu tubuh menghindari kekurangan cairan dan melindungi ginjal.

Namun, ada perdebatan minuman apa yang sebaiknya dikonsumsi, minuman dingin atau panas.

Beberapa teori mengatakan minum air panas dapat membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga tubuh jadi lebih dingin. Namun jika cairan dalam tubuh yang telah keluar tidak diganti, maka akan menyebabkan dehidrasi.

Selain karena kurang cairan, beberapa ahli berpendapat dehidrasi dapat muncul karena kita terlalu banyak minum teh atau kopi yang mengandung kafein.

Sementara itu, beberapa studi lain mendukung gagasan bahwa mengkonsumsi minuman dingin lebih baik. Dalam sebuah studi, para ahli telah mengukur bagaimana reaksi tubuh setelah berolahraga ketika meminum minuman dingin dan panas. Mereka menunjukkan minuman dingin lebih efektif mendinginkan tubuh.

Namun kesimpulan ini juga menimbulkan pro kontra terkait metode yang digunakan untuk mengukur suhu. Sebab dalam studi suhu tubuh para relawan diukur  menggunakan termometer rectal (melalui anus).

Menurut Ollie Jay, profesor bidang fisiologi termoregulasi di University of Ottawa, cairan dari minuman dingin langsung masuk ke perut, tidak jauh dari penempatan termometer. Maka tak mengherankan, suhu yang tercatat tampak turun.

Jadi mana yang lebih baik? Meminum minuman hangat dapat membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat dan menurunkan suhu tubuh. Namun, cara ini tidak bisa dilakukan saat suhu lembab.

2. Menggunakan kipas angin

Hembusan angin dari kipas angin dapat membantu mempertahankan suhu tubuh normal agar tetap dingin melalui transfer panas dan penguapan keringat melalui kulit.

Satu laporan kasus bahkan memberikan contoh tiga pasien yang menderita serangan panas berhasil didinginkan dengan menggunakan kipas angin.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau