Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Lempeng Emas dalam Peti Mati Hitam dari Zaman Firaun, Apa Maknanya?

Kompas.com - 22/08/2018, 12:53 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sementara lempeng emas terakhir yang ditemukan, diduga Ogden merupakan gambar cabang daun kelapa atau jagung.

"Gambar cabang daun kelapa atau jagung merupakan motif umum yang terkait dengan kesuburan dan kelahiran kembali," tambah Ogden yang telah melakukan penelitian ekstensif mengenai perhiasaan emas Mesir dari periode sekitar 2000 tahun lalu.

Baca juga: Peti Mati Misterius dari Zaman Firaun yang Bikin Heboh Akhirnya Dibuka

Sementara cairan merah yang ditemukan di sarkofagus, kemungkinan merupakan air saluran pembuangan dicampur dengan pembungkus mumi yang akhirnya terdekomposisi dan hancur.

Analisis lebih lanjut dari tulang belulang tersebut akan dilakukan, termasuk CT scab dan tes DNA untuk menentukan apakah mereka merupakan satu keluarga yang sama.

Lempeng emas yang ditemukan dalam peti mati kuno dari zaman Firaun mungkin merupakan gambar daun kelapa atau jagung. Lempeng emas yang ditemukan dalam peti mati kuno dari zaman Firaun mungkin merupakan gambar daun kelapa atau jagung.

Peti mati seberat 27 ton yang merupakan sarkofagus terbesar yang pernah ditemukan di wilayah tersebut itu berasal dari periode Ptolemaic awal.

Sayang ketika sarkofagus dibuka, ternyata tidak dalam kondisi yang baik. Air selokan menyusup masuk dalam peti tersebut, membuat kerangka rusak sekaligus berbau tidak sedap.

Selain itu tidak ada hal lain yang ditemukan untuk mengidentifikasi tulang-tulang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau