KOMPAS.com - Naskah kuno sebenarnya sudah banyak yang ditemukan, namun belum semua diterjemahkan. Salah satunya adalah papirus Mesir kuno yang merupakan koleksi Papyrus Carlsberg Collection, University of Copenhagen di Denmark.
Saat sekelompok tim peneliti Internasional berkolaborasi untuk menerjemahkan naskah yang tidak dipublikasikan, mereka menemukan salah satu informasi langka dan sangat menarik yang berisi praktik medis ribuan tahun lalu di Mesir.
Meski sudah rusak, beruntung para ahli masih dapat menerjemahkan aksara Mesir kuno tersebut. Menurut mereka, di dalamnya tertulis informasi tentang penyakit ginjal, perawatan untuk sakit mata, dan deskripsi tes kehamilan.
Baca juga: Misteri Papirus Basel Terpecahkan Setelah 500 Tahun, Ini Isinya
Seperti diberitakan situs berita sains ScienceNordic via Live Science, Jumat (17/8/2018), naskah kuno itu tidak hanya berisi catatan praktik medis di masa lalu. Tetapi juga berisi referensi astronomi, botani, dan astrologi.
Menurut peneliti proyek, salah satu naskah praktik medis berisi tentang uji kehamilan dan cara mendeteksi jenis kelamin jabang bayi.
Menurut naskah tersebut, perempuan hamil dianjurkan untuk buang air kecil di dua kantung berbeda, salah satu kantung berisi bibit gandum dan lainnya berisi bibit jelai.
Tumbuhan mana yang tumbuh terlebih dahulu, dipercaya akan menunjukkan jenis kelamin bayi nantinya. Jika yang tumbuh adalah gandum, maka jenis kelamin bayi adalah laki-laki, begitu pun sebaliknya.
Namun, bila kedua kantung tumbuhan tidak ada yang tumbuh, praktik medis Mesir kuno percaya itu menunjukkan bahwa perempuan sedang tidak hamil.
Tes deteksi kehamilan ini tentu sangat aneh bagi kita yang hidup di dunia modern. Meski begitu, tes serupa sebenarnya pernah dipraktikkan pada abad pertengahan tahun 1699 di Jerman.
"Banyak ide dalam naskah medis Mesir kuno yang sebenarnya muncul lagi dalam teks Yunani dan Romawi. Dari sinilah mereka menyebar lebih jauh ke pedoman perawatan medis di Timur Tengah, dan Anda dapat menemukan jejaknya sampai masa pengobatan pramodern," ujar peneliti proyek Sofie Schiødt dari University of Copenhagen.
Schiødt dan timnya percaya, naskah Mesir kuno yang akhirnya berhasil mereka terjemahkan akan memberi wawasan berharga dalam fondasi ilmu kedokteran di masa lalu.
Baca juga: Papirus Mesir Kuno Memuat Jampi-jampi Ampuh Pemikat Wanita
Manajer Papyrus Carlsberg Collection, Kim Ryholt berkata, pihaknya memiliki sekitar 1.400 manuskrip kuno yang berasal dari 2000 Sebelum Masehi hingga 1000 Masehi.
Rata-rata, literatur sains dari Mesir kuno yang dimiliki Universitas Copenhagen belum diterjemahkan, meski sudah dikoleksi sejak 1939.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.