Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keju dari Dinasti Ke-19 Mesir Kuno Ditemukan, Mungkinkah yang Tertua?

Kompas.com - 17/08/2018, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Sebuah benda padat berwarna keputih-putihan ditemukan di makam Mesir kuno.

Dalam laporannya di jurnal Analytical Chemistry, para peneliti memperkirakan benda tersebut bisa menjadi salah satu keju padat tertua yang ditemukan hingga kini.

Dinasti Ke-19

Makam tempat penemuan "keju" tersebut adalah tanah kuburan kuno Saqqara. Perkuburan ini milik Ptahmes, seorang walikota Memphis kuno di bawah Dinasti Sethi I dan Ramses II ke-19.

Artinya, tanah kuburan tersebut berasal dari tahun 1290 hingga 1213 sebelum masehi (SM).

Benda tersebut ditemukan selama penggalian dari 2013 hingga 2014. Para peneliti menemukan botol berisi bahan padat beku yang dibungkus dalam kain kanvas.

Mereka berpikir cara tersebut kemungkinan untuk melindungi isinya.

"Para arkeolog menduga itu adalah jenis makanan yang tersisa untuk pemilik makam dan mereka memutuskan untuk melakukan analisis kimia," ungkap Enrico Greco, salah satu penulis penelitian ini dikutip dari Newsweek, Kamis (16/08/2018).

Analisis Kimia

Untuk menganalisisnya, para ilmuwan mengeluarkan sedikit sampel. Selanjutnya mereka memurnikan kandungan protein dan melakukan analisis dengan dua teknik.

Kedua teknik tersebut adalah kromatografi cair dan spektometri massa. Teknik-teknik itu digunakan untuk menentukan berasal dari produk susu apakah benda tersebut.

Hasilnya menunjukkan karakteristik kanvasnya tidak cocok untuk mengandung bahan cair. Artinya, ini mengarah pada kesimpulan bahwa benda tersebut adalah keju padat.

Baca juga: Konsumsi Keju Tak Menaikkan Kadar Kolesterol?

Jika menilik tempat penemuannya, keju ini diperkirakan berusia 3.200 tahun. Sayangnya, menurut Greco, hal ini belum dikonfirmasi secara pasti.

Apalagi kesimpulan tersebut diambil berdasarkan bukti arkeologi dari prasasti makam, bukan analisis kimia.

Keju Tertua?

Menurut Bettina Arnold, seorang profesor di Departemen Antropologi di University of Wisconsin-Milwaukee, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, hal ini bergantung pada definisi keju.

"Bagaimana seseorang mendefinisikan 'keju' sebagai berbeda dari bentuk lain dari produk susu fermentasi, seperti yogurt, kefir atau produk susu beralkohol (sangat penting bagi masalah ini)," kata Arnold.

"Dinasti ke-19 di Mesir adalah Kerajaan Baru (sekitar tahun 1292 sampai 1189 SM), sehingga secara teknis 'keju' yang ditemukan di pemakaman mumi perempuan di Xianjiang, China pada 2014 lebih tua," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com