Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Vaksin, Pro Kontra Telah Ada Sejak Lama

Kompas.com - 16/08/2018, 21:38 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Jika sebelumnya hanya vaksin untuk mengatasi masalah wabah cacar, pada 1880, Louis Pasteur mulai mengembangkan jenis lain.

Dia membuat vaksin untuk rabies, kolera, dan antraks.

Hal ini terjadi setelah beberapa wabah memang berkembang di dunia.

Tahun 1890, vaksin difteri dan tetanus diciptakan oleh ilmuwan Jerman Emil von Behring.

Selain Pasteur dan von Behring, salah satu penemu vaksin paling produktif adalah Maurice Hilleman.

Dia mengembangkan vaksin untuk campak, gondok, hepatitis A, hepatitis B, cacar air, meningitis, hingga pneumonia.

Antara tahun 1890 hingga 1950, vaksin yang berasal dari bakteri juga dikembangkan. Saat itu mulai muncul vaksin Bacillis-Calmette-Guerin (BCG), yang masih digunakan sampai sekarang.

Metode kultur jaringan virus berkembang dari 1950 sampai 1985, menyebabkan munculnya vaksin polio. Vaksin ini telah memberantas penyakit polio di seluruh dunia.

Vaksinasi untuk Semua

Pada 1920, seluruh vaksin yang ada telah tersebar ke seluruh dunia.

Program vaksinasi pertama secara dramatis mengurangi jumlah kematian akibat penyakit.

Dengan kata lain, ini menunjukkan pentingnya program ini sebagai tindakan preventif (pencegahan) penyakit di masyarakat.

1956, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai melakukan program pembasmian cacar.

Hasilnya, pada 1980, cacar dinyatakan telah diberantas. Ini menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah kedokteran dunia.

Baca juga: Peneliti Ciptakan Vaksin Pemanjang Usia untuk Pasien Kanker Otak

Vaksin Kanker Serviks

Tahun 2008 lalu, Profesor Harald zur Hausen menemukan bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus. Artinya, mungkin untuk mengembangkan vaksin dari penyakit itu.

Saat itu, para ilmuwan telah membuktikan bahwa sekelompok virus yang disebut human papilloma viruses (HPV) menyebabkan kanker serviks. Penemuan ini mengarah pada pengembangan vaksin HPV, yang melindungi terhadap kanker serviks, dan sekarang tersedia secara luas.

Hingga kini, vaksin terus berkembang. Tujuannya adalah untuk membuat manusia hidup lebih sehat.

Selain itu, berbagai lembaga kesehatan terus melakukan program imunisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau