Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vulvodynia, Sakit Luar Biasa yang Hanya Dialami Perempuan

Kompas.com - 09/08/2018, 11:47 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Hal ini juga dilakukan Langdale-Schmidt yang memutuskan memakai terapi magnet Neodymium. Umumnya, terapi ini digunakan untuk mengurangi sakit saraf punggung dan leher setelah kecelakaan mobil. Langdale-Schmidt mengunakan alat ini dua kali sehari selama 20 sampai 30 menit.

Menurutnya, penggunaan alat ini dapat mengurangi rasa sakit saat berhubungan seks sekitar 60 persen dan bila digunakan tepat sebelum berhubungan seksual, rasa sakitnya hilang hingga 90 persen.

Terkait penggunaan terapi magnetik, memang ada sedikit penelitian dalam kedokteran Barat yang membuktikan kemanjurannya. Hal ini berdasar gagasan bahwa semua organisme hidup ada di medan magnet dan penyembuhan bisa terjadi saat energi elektromagnetik seimbang.

Terapi magnetik

Magnet, yang dimaksudkan untuk meningkatkan aliran darah dan mengendurkan saraf yang terlalu aktif, telah memiliki peran sentral dalam pengobatan Cina selama lebih dari 2.000 tahun.

Tetapi berbagai penelitian menemukan bahwa tidak ada bukti bahwa magnet menghilangkan rasa sakit atau dapat mengobati kondisi medis .

Beberapa orang mendapatkan manfaat yang sama saat menggunakan pengobatan plasebo. Ini artinya, terapi tersebut sebenarnya memengaruhi psikologis, bukan fisiologis.

"Tidak ada banyak bukti dalam literatur ilmiah terkait magnet dan rasa sakit. "Ini juga sesuatu yang biasanya tidak akan membahayakan pasien," kata Stoehr.

Stoehr pun terkadang menyarankan pasien mengguanakan terapi magnetis untuk mengobati vulvodynia atau vaginismus, kondisi serupa yang mempengaruhi kemampuan wanita untuk terlibat dalam penetrasi vagina.

"Karena gangguan nyeri panggul sangat sulit diobati, saya mendorong pasien saya untuk mencoba berbagai jenis perawatan sampai kami menemukan sesuatu yang berhasil."

Pilihan yang menurut Gelman lebih mungkin digunakan, di sisi lain, termasuk teknik terapi manual termasuk manipulasi jaringan ikat, terapi dekompresi myofascial atau cupping.

Baca juga: Benarkah Hubungan Intim Bikin Vagina Melar? Dokter Menjelaskan

Tidak hanya vulvodynia yang menyakitkan secara fisik, tetapi juga dapat menimbulkan beban emosional dan mental pada wanita dan hubungan mereka yang paling intim.

Banyak yang menderita kondisi ini tidak mau terbuka karena rasa malu dan stigma yang dapat melekat pada diskusi terbuka tentang kesehatan seksual.

Ini adalah gangguan besar dalam kehidupan orang-orang dan dapat mengisolasi secara sosial, kata Stoehr, yang memiliki pasien melalui perceraian yang dipicu oleh kondisi mereka. Yang lain telah melewatkan waktu kerja yang panjang atau tidak dapat bekerja karena rasa sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com