Pernah Gagal
Menurut Dr Thomas, sejumlah perusahaan farmasi besar telah mencoba mengembangkan obat di masa lalu yang dapat menghambat mekanisme sel di pusat penelitian ini. Sayangnya, mereka gagal.
"Ini adalah kelas protein yang sangat sulit untuk ditargetkan... ia bahkan dianggap mungkin tidak dapat diolah," katanya.
"Kami memulai ini 10 tahun yang lalu dan menyaring hampir seperempat juta senyawa yang berbeda," sambungnya.
Dia juga menjelaskan, butuh beberapa tahun untuk mengembangkan senyawa sangat spesifik yang hanya menargetkan proses tertentu (yang diminati peneliti).
Baca juga: Langsung Tidur Setelah Makan Tingkatkan Risiko Kanker
"Kemudian butuh beberapa tahun untuk menunjukkan ini benar-benar berhasil dalam model laboratorium," tegasnya.
"Butuh waktu sekitar satu dekade untuk sampai ke titik ini... dan 52 orang telah terlibat," kata Dr Thomas.
Dr Thomas mengatakan, langkah selanjutnya adalah mencari kemitraan industri untuk mengambil konsep obat baru ini diujicobakan pada manusia.
"Sangat penting bahwa kami memastikan perawatannya aman, sehingga kami perlu melakukan banyak studi keamanan dan kemanjuran sebelum kami dapat mengatakan bahwa ini siap untuk diluncurkan di klinik," jelas Dr Thomas.
Penelitian ini merupakan kolaborasi jangka panjang antara Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research, Universitas Monash, Cancer Therapeutics CRC, The University of Melbourne, Pusat Kanker Peter MacCallum, dan CSIRO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.