Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter AS Gunakan Virus Polio untuk Obati Kanker Otak

Kompas.com - 28/06/2018, 11:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Pengobatan kanker otak hingga kini terus dikembangkan. Sebuah terobosan baru yang menggembirakan dalam pengobatan beberapa jenis tumor ganas otak dibuat oleh para peneliti baru-baru ini.

Uniknya, pengobatan ini justru mengunakan virus polio. Namun, tentu virus ini tidak disuntikkan begitu saja pada para pasien kanker otak.

Para dokter di Duke Health di North Carolina, AS telah mengubah genetika virus itu. Ini karena virus itu menghasilkan reaksi imunitas yang kuat dalam tubuh kita.

Hasilnya, dengan cara ini para peneliti bisa memberikan harapan hidup yang lebih lama bagi para pasien yang kanker otaknya kambuh.

Semua pasien dalam penelitian adalah penderita glioblastoma, yakni sejenis kanker otak agresif yang mematikan.

Dari sebanyak 61 pasien dalam penelitian itu, 21 persen dari yang menerima pengobatan baru ini masih hidup 3 tahun kemudian.

Sekalipun jumlah itu rendah, jumlah angka penyintas kanker glioblastoma biasanya bahkan lebih rendah lagi, satu setengah tahun setelah didiagnosa.

Para peneliti membandingkan hasil penelitian kelompok yang mendapat pengobatan baru itu dengan hasil penelitian sekelompok pasien yang diambil dari data sejarah perawatan penderita kanker otak di Duke.

Dalam data riwayat kesehatan tersebut, hanya 4 persen dari pasien yang bertahan hidup tiga tahun setelah pengobatan.

Baca juga: Peneliti Ciptakan Vaksin Pemanjang Usia untuk Pasien Kanker Otak

Dr. Annick Desjardins, salah seorang penulis hasil penelitian baru itu, mengatakan tidak semua pasien bereaksi positif terhadap pengobatan baru tersebut.

Namun, pasien yang bereaksi positif sering bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Desjardins mengatakan, “pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara kita dapat memastikan agar setiap pasien bereaksi positif?”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau