Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2018, 12:10 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan Australia berhasil melakukan terobosan besar dalam dunia penelitian kanker dengan menemukan jenis obat baru.

Obat tersebut bisa menempatkan sel-sel kanker hewan percobaan dalam keadaan tidur permanen.

Proses pembuatannya sendiri memakan waktu hampir satu dekade. Selain itu, obat ini merupakan yang pertama dari jenisnya.

Harapannya, obat ini nantinya bisa menghentikan perkembangbiakan sel-sel kanker tanpa efek samping yang berbahaya.

"Kami sangat gembira terhadap potensi obat ini sebagai senjata yang sama sekali baru untuk melawan kanker," kata Associate Professor Tim Thomas dari Institut Riset Kedokteran Walter and Eliza Hall di Melbourne.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature tersebut menemukan, obat-obatan ini efektif dalam menghentikan perkembangan kanker darah dan hati pada tikus, serta menunda kambuhnya kanker.

"Obat-obatan ini dapat ditoleransi dengan baik dalam model praklinis kami dan sangat ampuh melawan sel-sel tumor, sementara tampaknya tidak mempengaruhi sel-sel sehat," kata Dr Thomas.

Pendekatan baru

Sebagai informasi, perawatan kanker konvensional memang bisa menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat diubah pada sel kanker. Sayangnya, perawatan tersebut juga merusak sel-sel yang sehat.

Karena itu, obat baru ini dirancang untuk menghentikan produksi protein spesifik yang mendorong pertumbuhan kanker.

Baca juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Tes Darah yang Bisa Deteksi Kanker Kulit

Para peneliti berharap obat-obatan ini dapat, secara efektif, menghentikan perkembangan kanker atau menunda kekambuhannya pada manusia.

"Obat yang kami kembangkan adalah sebuah konsep yang sudah dibuktikan... langkah selanjutnya adalah mengembangkan senyawa yang lebih cocok yang bekerja dengan cara yang sama tetapi itu dapat digunakan pada pasien kanker," kata Dr Thomas.

Dia menambahkan, terlalu dini untuk mengatakan bagaimana obat-obatan dapat digunakan dalam pengaturan klinis. Tapi para peneliti bersemangat tentang berbagai aplikasi yang berbeda.

"Kita bisa membayangkan akan ada kanker tertentu di mana mekanisme ini kami targetkan benar-benar menjadi pengendali kanker, dan kemudian dalam situasi lain mungkin lebih bermanfaat sebagai terapi untuk mencegah kambuh," katanya.

"Tapi kami kira tidak semua kanker di bawah setiap keadaan akan rentan, dan ini karena kami menargetkan mekanisme tertentu, daripada hanya pertumbuhan secara umum."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com