Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2018, 11:58 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Seorang pria 48 tahun asal Wisconsin, negara bagian AS, baru-baru ini mengalami infeksi darah sangat langka, yang membuat kaki dan lengannya diamputasi. Menurut laporan berita lokal, sumber infeksi berasal dari anjingnya sendiri.

Diberitakan Fox 6 Now pada Senin (30/7/2018), pria bernama Greg Manteufel awalnya pergi ke rumah sakit karena ia mengeluhkan gejala mirip flu.

Hanya dalam waktu seminggu, dokter memutuskan untuk mengamputasi kedua kaki dan lengannya.

Amputasi itu harus segera dilakukan karena infeksi darah langka yang menyerangnya membuat tekanan darah Manteufel turun drastis dan ia mengalami kematian jaringan.

Baca juga: Perawatan Luka Kaki Pasien Diabetes untuk Cegah Amputasi

Fox 6 Now melaporkan, Manteufel terkena infeksi yang disebabkan oleh bakteri Capnocytophaga.

Dilansir Live Science, Selasa (31/7/2018), bakteri Capnocytophaga umumnya ditemukan di mulut kucing dan anjing.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ada 74 persen anjing dan 57 persen kucing yang terkontaminasi Capnocytophaga. Namun, bakteri tersebut tidak membahayakan anjing atau kucing Anda.

Sebaliknya, bakteri ini dapat menyebar ke tubuh manusia lewat gigitan, goresan, atau dari kontak fisik antara anjing dan kucing.

CDC menambahkan, orang yang paling rentan terinfeksi bakteri adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

"Jika seseorang terinfeksi Capnocytophaga, bakteri akan menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh, termasuk infeksi darah yang dikenal sebagai sepsis," tulis CDC.

"Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh lemah dan sangat bereaksi dengan infeksi. Selanjutnya akan memicu peradangan di seluruh tubuh, termasuk kegagalan organ," papar CDC.

Gejala yang ditunjukkan saat seseorang terinfeksi bakteri ini antara lain, muncul lepuhan, kemerahan, pembengkakan, nanah, nyeri di sekitar lokasi gigitan hewan, demam, diare, sakit kepala, muntah, dan nyeri pada otot serta sendi.

Baca juga: Lantaran Infeksi E. Coli, Bayi Gorila Ini Jadi Yatim Piatu

CDC melaporkan, kebanyakan orang yang terinfeksi Capnocytophaga akan menunjukkan gejala dalam tiga sampai lima hari setelah infeksi. Namun, ada juga yang sudah menunjukkan gejala sejak hari pertama terinfeksi atau sampai 14 hari setelah infeksi.

Dalam kasus Manteufel, infeksi bakteri Capnocytophaga menyebabkan kematian jaringan, sehingga ia harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawa.

Meski demikian, sebenarnya kasus seperti ini sangat langka, kemungkinannya tidak sampai satu persen.

"Lebih dari 99 persen orang yang memelihara kucing atau anjing tidak akan mengalami masalah ini. Ini hanya kebetulan," kata Dr. Silvia Munoz-Price, spesialis penyakit menular di Froedtert & the Medical College of Wisconsin kepada Fox 6 Now.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Fenomena
Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com