KOMPAS.com - Banyak orang yang kerap tak menyadari dirinya mengalami infeksi saluran kemih atau kerap disingkat ISK. Padahal, jika dibiarkan, penyakit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi.
Lalu seperti apa gejala ISK yang kerap dialami oleh pasien?
Menurut dr Muhammad Faham S, dokter di Pusat Pelayanan Urologi Rumah Sakit An-Nur Yogyakarta, sebelum mendiagnosis pasien terkena ISK biasanya dokter akan menanyakan keluhan yang dialami pasien terlebih dahulu.
"Pertama, dokter akan menanyakan gejalanya. Gejala ini berarti keluhan subyektif yang dirasakan pasien," ujarnya saat ditemui Kompas.com di sela-sela prakteknya pada Senin (23/04/2018).
Baca juga : Toilet Umum Tularkan Infeksi Saluran Kemih, Mitos atau Fakta?
"Terbanyak, pasien datang dengan keluhan anyang-anyangan," imbuhnya.
Untuk keluhan anyang-anyangan, menurut Faham, harus disamakan dulu persepsi antara dokter dan pasien.
"Secara medis,anyang-anyangan bisa jadi dua. Pertama, (terkait) frekuensi, istilahnya Buang air kecil (BAK) sering," ujarnya.
Faham juga mencontohkan frekuensi BAK sering adalah setiap setengah jam.
"Kedua, anyang-anyangan yang dimaksud pasien adalah disuria atau BAK terasa nyeri/panas," ujarnya.
"Bukan urinenya yang anget ya, tapi perih terasa terbakar di daerah keluarnya urine," sambungnya.
Gejala lainnya yang sering dikeluhkan pasien adalah nyeri perut bawah.
"Bisa juga (pasien) muncul dengan keluhan urinenya merah atau keruh. Itu juga tanda-tanda ISK," kata Faham.
"Dan kalau tanda-tanda infeksinya mengenai saluran kemih bagian atas, terutama bagian ginjal pasien bisa datang dengan keluhan nyeri pinggang," lanjutnya.
Pada keluhan nyeri pinggang ini, kemungkinan pasien sudah cukup lama menderita ISK tanpa menyadarinya. Ini membuat bakteri bisa berkembang hingga menyerang bagian ginjal.
"Selanjutnya, penegakan diagnosisnya melalui pemeriksaan air seni," tutur Faham.