Diberitakan Fox 6 Now pada Senin (30/7/2018), pria bernama Greg Manteufel awalnya pergi ke rumah sakit karena ia mengeluhkan gejala mirip flu.
Hanya dalam waktu seminggu, dokter memutuskan untuk mengamputasi kedua kaki dan lengannya.
Amputasi itu harus segera dilakukan karena infeksi darah langka yang menyerangnya membuat tekanan darah Manteufel turun drastis dan ia mengalami kematian jaringan.
Fox 6 Now melaporkan, Manteufel terkena infeksi yang disebabkan oleh bakteri Capnocytophaga.
Dilansir Live Science, Selasa (31/7/2018), bakteri Capnocytophaga umumnya ditemukan di mulut kucing dan anjing.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ada 74 persen anjing dan 57 persen kucing yang terkontaminasi Capnocytophaga. Namun, bakteri tersebut tidak membahayakan anjing atau kucing Anda.
Sebaliknya, bakteri ini dapat menyebar ke tubuh manusia lewat gigitan, goresan, atau dari kontak fisik antara anjing dan kucing.
CDC menambahkan, orang yang paling rentan terinfeksi bakteri adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
"Jika seseorang terinfeksi Capnocytophaga, bakteri akan menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh, termasuk infeksi darah yang dikenal sebagai sepsis," tulis CDC.
"Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh lemah dan sangat bereaksi dengan infeksi. Selanjutnya akan memicu peradangan di seluruh tubuh, termasuk kegagalan organ," papar CDC.
Gejala yang ditunjukkan saat seseorang terinfeksi bakteri ini antara lain, muncul lepuhan, kemerahan, pembengkakan, nanah, nyeri di sekitar lokasi gigitan hewan, demam, diare, sakit kepala, muntah, dan nyeri pada otot serta sendi.
CDC melaporkan, kebanyakan orang yang terinfeksi Capnocytophaga akan menunjukkan gejala dalam tiga sampai lima hari setelah infeksi. Namun, ada juga yang sudah menunjukkan gejala sejak hari pertama terinfeksi atau sampai 14 hari setelah infeksi.
Dalam kasus Manteufel, infeksi bakteri Capnocytophaga menyebabkan kematian jaringan, sehingga ia harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawa.
Meski demikian, sebenarnya kasus seperti ini sangat langka, kemungkinannya tidak sampai satu persen.
"Lebih dari 99 persen orang yang memelihara kucing atau anjing tidak akan mengalami masalah ini. Ini hanya kebetulan," kata Dr. Silvia Munoz-Price, spesialis penyakit menular di Froedtert & the Medical College of Wisconsin kepada Fox 6 Now.
https://sains.kompas.com/read/2018/08/01/115803223/kasus-langka-lengan-dan-kaki-pria-ini-diamputasi-karena-liur-anjing