Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita, Punya Lima Anak atau Lebih Tingkatkan Risiko Alzheimer

Kompas.com - 19/07/2018, 18:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Di masa modern ini, pasangan yang baru menikah tentu sudah merencanakan akan memiliki berapa anak di masa depan.

Berbeda dengan era kakek nenek yang memiliki banyak anak, kebanyakan pasangan muda mungkin lebih memilih hanya punya dua anak atau paling banyak tiga anak.

Apapun alasan yang melandasinya, keputusan untuk memiliki lebih sedikit anak ternyata baik untuk kesehatan orangtua, khususnya ibu.

Studi terbaru yang dilakukan ilmuwan asal Korea Selatan menemukan, wanita yang memiliki lima anak atau lebih sangat mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer.

Baca juga: Risiko Alzheimer Hingga Kanker, Inilah Berbagai Dampak Kurang Tidur

Kesimpulan ini didapat setelah para ahli menganalisis 3.549 data wanita untuk mengetahui sejarah reproduksi mereka. Rata-rata para wanita yang dianalisis berusia 71 tahun dan memiliki anak bungsu berusia 46 tahun.

Data tersebut diambil dari dua studi berbasis populasi di Korea Selatan dan Yunani.

Dalam analisisnya, wanita dengan riwayat pernah melakukan pengangkatan rahim dan menjalani terapi sulih hormon tidak dilibatkan dalam penelitian.

Hasil yang diterbitkan di jurnal Neurology, Rabu (18/9/2018), menemukan bahwa wanita yang melahirkan lebih dari lima kali berpeluang tinggi terkena penyakit Alzheimer, setidaknya sekitar 70 persen, dibanding wanita yang hanya melahirkan satu atau dua kali.

Sementara itu, wanita yang pernah mengalami keguguran juga sangat mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer.

Menurut ahli yang menguji studi ini, kedua hal tersebut muncul karena pengaruh hormon.

"Ada kemungkinan bahwa tingkat estrogen dalam tubuh ibu meningkat dua kali lipat pada minggu kedelapan kehamilan, kemudian terus naik sampai 40 kali lipat," kata Profesor Ki Woong Kim dari Departemen Ilmu Otak dan Kognitif di Seoul National University College of Natural Sciences, Seoul, Korea Selatan, dilansir Newsweek, Rabu (18/7/2018).

Woong Kim menyarankan, studi ini bisa dipelajari lebih lanjut agar para ahli bisa menemukan cara untuk mencegah Alzheimer. Mungkin lewat perawatan perubahan hormonal di trimester pertama kehamilan.

Baca juga: Dianjurkan Menteri Susi, Makan Ikan Ternyata Turunkan Risiko Alzheimer

Perlu diketahui, penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia. Sekitar 5,7 juta lansia di AS hidup dengan gangguan neurodegeneratif dan dua pertiganya adalah perempuan.

Penyakit Alzheimer ditandai dengan penurunan daya ingat juga penurunan kemampuan berpikir dan berbicara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau