Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2018, 20:09 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tahukah Anda bahwa dalam satu tahun, angka kelahiran dengan kelainan genetika di seluruh dunia mencapai 8 juta anak?

Sebenarnya, kondisi genetika dari janin bisa dideteksi pada masa kehamilan dengan menganalisis air ketuban. Namun, belum ada tindakan khusus untuk memperbaiki keadaan ini.

Baru-baru ini, sebuah penelitan berhasil menemukan metode yang tepat untuk memperbaiki keadaan terebut.

“Pada masa awal perkembangan embrio, ada banyak sel induk yang membelah dengan cepat. Jika kita dapat masuk dan memperbaiki mutasi genetika sejak dini, secara dramatis kita dapat mengurangi dampak mutasi terhadap perkembangan janin atau bahkan menyembuhkan kondisi tersebut,” ungkap Danith Ly, profesor kimia dari Mellon College of Science di Amerika Serikat.

Pada studi ini, para peneliti menggunakan teknik penyuntingan gen berbasis asam nukleat peptida yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan thalasemia beta atau kelainan darah yang menyebabkan penurunan produksi hemoglobin.

Baca juga: Siapa Leluhur Orang Asia Tenggara? Tes DNA Manusia Purba Menjawabnya

Asam nukleat peptida (PNA) adalah molekul sintetis yang menggabungkan protein sintetis tulang punggung dengan nucleobase. Mereka menggunakan nanopartikel untuk mengirimkan molekul PNA yang disandingkan dengan DNA yang baru ke lokasi mutasi genetika.

Ketika PNA-DNA mengidentifikasi mutasi yang ditentukan, molekul PNA mengikat DNA dan membuka dua untaiannya.  Kemudian, DNA yang baru akan saling berikatan dengan DNA yang rusak sehingga memicu perbaikan sel DNA.

Untuk saat ini, para peneliti menggunakan teknik yang menyerupai amniosentesis—tes kelainan genetika pada bayi—untuk menyuntikkan PNA ke dalam cairan ketuban milik tikus yang janinnya membawa bibit thalasemia.

Hanya dengan satu kali suntikan PNA selama masa kehamilan, peneliti menemukan bahwa asam tersebut mampu memperbaiki sel DNA hingga 6 persen.

Meskipun terlihat kecil, perbaikan 6 persen ini cukup untuk memberikan perubahan yang signifikan pada tikus percobaan yang memiliki gejala thalasemia.

Baca juga: Ilmuwan Petakan DNA dari 3.000 Bakteri Berbahaya, Untuk Apa?

Hal ini dibuktikan dengan janin yang dirawat menggunakan PNA memiliki kadar hemoglobin yang berada pada kisaran normal, pembesaran limpa yang lebih sedikit, dan tingkat kelangsungan hidup yang meningkat.

Para peneliti juga mencatat, metode ini tidak memilki efek menyimpang, sehingga cara ini dianggap lebih baik daripada teknik penyunting gen yang lain.

"Metode PNA lebih ideal untuk terapi. Cara ini tidak memotong DNA, hanya mengikat dan memperbaiki hal-hal yang tampak tidak biasa. Kami melihat 50 juta sampel dan tidak menemukan satu kesalahan menyimpang ketika kami menggunakan gen PNA kami,” jelas Ly.

Mereka percaya bahwa teknik ini mungkin dapat mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi jika mereka dapat menerapkannya beberapa kali selama masa kehamilan. Mereka juga berharap agar metode ini dapat digunakan pada kondisi lain yang memungkinkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com