KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar 88 persen kematian prematur (premature death) yang terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Asia berkaitan dengan polusi udara.
Kematian prematur adalah kematian yang terjadi sebelum seseorang mencapai usia harapan hidup.
Hal ini terungkap dari ulasan yang diterbitkan oleh jurnal Atmospheric Environment yang dilakukan Pusat Global untuk Penelitian Kebersihan Surrey (GCARE).
Studi ini menganalisis paparan polusi dan tingkat konsentrasi pada lingkungan mikro transportasi Asia, seperti berjalan, mengemudi, bersepeda, mengendarai sepeda motor, dan naik bus.
Peneliti mengukur seberapa banyak tingkat partikel halus, karbon hitam yang dihasilkan bahan bakar kaya karbon seperti bensin, solar, dan partikel ultra halus (UFP) masuk ke paru-paru.
Baca juga: Tanpa Anda Sadari, Polusi Udara Bunuh Jutaan Jiwa Setiap Tahun
Hasilnya, orang yang sering berjalan di kota penuh polusi, misalnya kota padat transportasi di Asia, terpapar partikel halus 1,6 kali lebih tinggi daripada orang-orang Eropa dan Amerika. Mereka pun terpapar karbon hitam tujuh kali lebih banyak dibanding orang Eropa dan Amerika.
Sementara pengemudi mobil di Asia terpapar polusi hingga sembilan kaki lebih banyak dibandingkan orang Eropa dan Amerika.
Selain paparan polusi, studi ini juga menemukan adanya peningkatan partikel ultra halus (UFP) di Hong Kong, di mana jumlahnya empat kali lebih tinggi dibanding kota-kota Eropa.
Di New Delhi, rata-rata konsentrasi karbon hitam di mobil mencapai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan Eropa atau Amerika Utara.
Fakta ini diperburuk dengan laju pertumbuhan kendaraan bermotor di Asia yang cukup besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.