Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Bukti Terbaik Kehidupan Alien di Bulan Saturnus

Kompas.com - 28/06/2018, 14:03 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Pencarian kehidupan cerdas di luar bumi atau alien hingga kini masih terus dilakukan oleh para ahli. Tapi, baru-baru ini, para ahli menemukan bukti terbaik kehidupan alien di bulan Saturnus.

Bukti tersbeut adalah molekul organik besar yang diledakkan ke luar angkasa dari lubang laut dalam di salah satu bulan Saturnus, Enceladus.

Molekul tersebut mengandung semua persyaratan dasar untuk kehidupan seperti yang kita ketahui.

Sampel molekul ini diambil oleh pesawat ruang angkasa milik Badan Antariksa AS (NASA), Cassini di permukaan es Enceladus. Pengambilan sampel ini tepat sebelum pesawat itu jatuh ke atmosfer Saturnus.

Molekul Kaya Karbon

Data dari sampel ini kemudian dianalisis oleh tim peneliti internasional. Hasilnya, mereka menemukan substansi kaya karbon yang terbentuk di jantung satelit alami Saturnus.

"Molekul organik kompleks tidak selalu menyediakan lingkungan yang bisa dihuni, tetapi di sisi lain mereka adalah prekursor (zat awal) yang diperlukan untuk kehidupan," ungkap Dr Frank Postberg, pemimpin penelitian ini dikutip dari The Independent, Rabu (27/06/2018).

"Sebelumnya tidak diketahui kimia organik kompleks seperti apa yang terbentuk di Enceladus, dan sekarang kita tahu," sambung peneliti dari University of Heidelberg, Jerman itu.

Dr Christopher Glein, ilmuwan luar angkasa yang mengkhususkan diri dalam oseanografi kimia ekstraterestrial, juga mengungkapkan pendapatnya tentang temuan ini.

"(Enceladus adalah satu-satunya badan selain Bumi) yang secara bersamaan memenuhi semua persyaratan dasar untuk kehidupan yang seperti kita kenal," kata Dr Glein.

Baca juga: NASA Eksplorasi Dunia Bawah Laut Hawaii untuk Berburu Alien, Kok Bisa?

"Kami, sekali lagi, terpesona oleh Enceladus. Sebelumnya kami hanya mengidentifikasi molekul organik paling sederhana yang mengandung beberapa atom karbon, tetapi bahkan itu sangat menarik," imbuhnya.

Penemuan tersebut adalah puncak dari data yang dikumpulkan Cassini yang terbang bertahun-tahun di dekat bulan-bulan Saturnus.

Metana dan Hidrogen

Awalnya, Cassini menemukan bukti ada samudra besar yang berada di bawah kerak es bulan Saturnus. Selanjutnya, tanda-tanda senyawa organik kecil seperti gas metana dan hidrogen mulai terdeteksi.

"Hidrogen menyediakan sumber energi kimia yang mendukung mikroba yang hidup di lautan Bumi dekat lubang hidrotermal," kata Dr Hunter Waite, yang turut menulis penelitian ini.

"Setelah Anda mengidentifikasi sumber makanan potensial untuk mikroba, pertanyaan berikutnya untuk bertanya adalah 'apakah sifat organik kompleks di lautan?' Tulisan ini merupakan langkah pertama dalam pemahaman itu - kompleksitas dalam kimia organik di luar harapan kami," tambahnya.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature ini muncul tak berselang lama setelah NASA mengumumkan mereka menemukan "bahan kehidupan" di Mars.

Jika dibandingkan, data yang dikumpulkan di planet merah memang jauh lebih rinci. Tapi, penemuan-penemuan yang dibuat dalam 12 sampai 15 bulan terakhir telah memilih Enceladus sebagai salah satu tempat yang paling mungkin untuk mendukung kehidupan di tata surya kita.

Dr Postberg mengatakan kasus untuk kehidupan asing di Enceladus sedang meningkat. Tapi belum ada rencana tindak lanjut untuk misi Cassini.

Baca juga: Kenapa Kita Tak Pernah Bertemu Alien? Fisikawan Ini Menjawabnya

Meski begitu, teknologi untuk menguji kehidupan semacam itu ada. Dr Postberg memprediksi keputusan akan dibuat dalam lima tahun ke depan tentang misi berburu alien di masa depan.

Namun, mungkin misi pencarian alien di masa depan lebih mengarah ke "dunia air" yang sukar dipahami.

"Ini tentu saja salah satu pertanyaan sains terbesar yang pernah ada - kehidupan di luar bumi: ya atau tidak - dan di sini adalah tempat di mana kita dapat memeriksa," kata Dr Postberg.

"Kami memiliki lingkungan yang dapat dihuni di sana dan kami memiliki sarana untuk menyelidikinya untuk menemukan apakah ada kehidupan nyata atau tidak," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau