Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Linguistik: Bahasa Alien Mungkin Tak Beda dengan Bahasa Manusia

Kompas.com - 28/05/2018, 20:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Jika alien benar-benar ada, bagaimana mereka akan berkomunikasi? Artinya, bagaimana bahasa mereka?

Mungkinkah bahasa alien ini akan mirip dengan film fiksi ilmiah "Arrival"?

Pertanyaan ini dijawab oleh beberapa ahli bahasa terkemuka dunia.

Dalam sebuah lokakarya yang diselenggarakan di Los Angeles pada Sabtu (26/05/2018), para ahli berpendapat bahwa mungkin saja alien juga menggunakan bahasa manusia.

Mereka menyebut bahwa mungkin bahasa manusia terhubung oleh "tata bahasa universal" bersama.

Hal ini membuat para ahli ini optimis bahwa koneksi manusia dengan makhluk ekstraterestrial juga dihubungkan dengan bahasa.

"Sederhananya, bahasa Mars mungkin tidak begitu berbeda dari bahasa manusia," ungkap Noam Chomsky dan Jeffrey Watumull, ahli bahasa dalam presentasi di International Space Development Conference (ISDC) dikutip dari Cnet, Sabtu (26/05/2018).

Chomsky yang juga dikenal sebagai "bapak bahasa modern" memelopori gagasan tentang tata bahasa universal.

"Chomsky sering mengatakan bahwa jika seorang penduduk Mars mengunjungi Bumi, mungkun kita semua bicara dengan dialek bahasa yang sama, karena semua bahasa terestrial berbagi struktur yang sama," ujar Douglas Vakoch, presiden organisasi yang mencoba berkomunikasi dengan makhluk asing (METI).

"Tetapi jika alien memiliki bahasa, apakah itu mirip dengan (bahasa) kita? Itulah pertanyaan besar," sambung Vakoch dikutip dari Live Science, Minggu (27/05/2018).

Baca juga: Tim Ilmuwan Internasional Sebut Gurita Mungkin adalah Alien

Dalam presentasi terpisah, ahli bahasa (linguistik) dari University of Southern California, Bridget Samuels dan Jeffrey Punske dari Southern Illinois Universitu juga mengungkapkan hal serupa.

Mereka berpendapat bahwa beberapa faktor universal yang mendasari bahasa mungkin bisa menjembatani kesenjangan besar dalam biologi dan lingkungan alien.

"Seluruh alam semesta tunduk pada hukum fisika yang sama. Sebagai contoh tidak ada banyak cara sinyal bisa ditransmisikan, terutama pada jarak yang jauh," jelas keduanya.

"Kita juga dapat mengharapkan bahwa bahasa luar angkasa ... memiliki kosakata yang terdiri dari blok bangunan makna yang dapat dikombinasikan untuk menciptakan makna yang lebih kompleks," sambung keduanya.

Dengan kata lain, gagasan ini didasari bahwa aspek-aspek di alam semesta bersifat universal.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau