Cara lain termasuk menggunakan sampel darah namun mengumpulkan binatang juga akan meningkatkan stres.
Studi ini menunjukkan, tingkat stres gajah yang tinggal di kawasan yang didominasi manusia sama saja dengan hewan-hewan yang tinggal di hutan Vazhachal yang tak terganggu.
Namun, gajah-gajah ini tak dapat beradaptasi dengan stres akibat pengejaran dengan kendaraan.
Pengajaran dengan cara ini menggunakan suara bising guna mengusir gajah, termasuk menggunakan genderang, klakson dan mercon.
"Langkah itu merupakan penyebab utama terjadinya stres," kata Sreedhar.
Baca juga: Gajah di India Merokok, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Setelah dikejar, gajah dewasa mengalami peningkatan stres sampai 40 persen lebih tinggi.
Bayi-bayi gajah yang paling mengalami dampak terparah, dengan peningkatan stres 100%.
"Interaksi negatif seperti ini yang menyebabkan stres dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup gajah dan reproduksi," kata Vijayakrishnan.
Studi, yang diterbitkan di Perbandingan Endokrinologi, menyerukan langkah yang lebih proaktif dalam mengusir gajah dan meminimalkan gangguan manusia serta menciptakan tempat sehingga gajah bisa bergerak bebas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.