Collet mengatakan, selain memvalidasi teori milik Einstein, temuan ini juga berfungsi sebagai bukti tambahan untuk keberadaan materi gelap dan energi gelap.
Menurut Collet, materi gelap dan energi gelap sering dianggap sebagai hal aneh dalam model standar kosmologi.
Untuk diketahui, model standar kosmologi adalah teori yang menggambarkan bagaimana kekuatan dan partikel fundamental di alam semesta bekerja dan berperilaku bersama.
Sayangnya, hingga saat ini pemahaman dan penjelasan tentang kedua hal tersebut masih kurang.
Oswalt bahkan menyebut keduanya sebagai dua misteri terbesar dalam kosmologi saat ini.
"Saya ragu para astronom akan meninggalkan model kosmologi standar dalam waktu dekat," ujar Oswalt.
Menurutnya, astronom tidak akan meninggalkan model ini melainkan membuatnya lebih tepat menjelaskan data yang teramati.
Baca juga: Siapa Sangka, Einstein Ternyata Pernah Lakukan 3 Kekeliruan Fatal
Collet mengatakan, dalam model standar, materi gelap diperlukan untuk menjelaskan seberapa cepat bintang mengorbit di sekitar galaksi dan energi gelap diperlukan untuk menjelaskan mengapa alam semesta berkembang lebih cepat.
Dengan temuan ini, materi gelap dan energi gelap masih sesuai dengan model standar kosmologi.
Meski begitu, Collet menyebut bahwa penelitian ini bukan "bukti nyata" dari keberadaan keduanya. Temuan ini hanya berfungsi sebagai bukti tambahan keberadaan mereka.
Cincin Einstein
Untuk memvalidasi relativitas umum di luar tata surya ini, tim peneliti menggunakan pelensaan gravitasi yang kuat.
Teknik tersebut bekerja dengan cara di mana objek besar - dalam hal ini, galaksi - bertindak seperti lensa besar dengan membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra objek latar belakang, juga galaksi, terdistorsi.
Tim astronom ini menggunakan galaksi ESO 325-G004 karena merupakan salah satu lensa terdekat ke Bumi, hanya berjarak sekitar 500 juta tahun cahaya.
Jika kedua benda tersebut sejajar dengan baik, efek ini menciptakan cincin gambar (cincin Einstein) dari galaksi latar belakang.