Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalajengking: Sengatan Setajam Pisau Belum Tentu Beracun

Kompas.com - 17/06/2018, 12:27 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Meski demikian, Martin mencatat kalajengking memiliki kemampuan untuk menggunakan energi secara efisien. Misalnya spesies Parabuthus villosus yang mampu bertahan hidup tanpa makan apa pun sampai setahun.

Baca juga: Alat Pemerah Kalajengking Diciptakan, Ini Tujuannya

Selain itu, kalajengking sebenarnya memiliki rambut yang menutupi seluruh tubuhnya namun sulit dilihat mata telanjang.

Sejumlah penelitian menyebut rambut kalajengking berwarna perak sehingga dapat merefleksikan cahaya matahari. Sebagian lagi berwarna putih dan merefleksikan radiasi ultraungu.

Inilah alasan kaljengking dapat bercahaya di bawah pancaran cahaya ultraungu.

Selain itu sebuah substansi di dalam eksoskeletonnya bereaksi terhadap ultraungu dan membuat mereka bersinar. Di bawah cahaya normal mereka coklat atau hitam. Semakin gelap warna kalajengking, semakin terang cahayanya di bawah pancaran ultraungu.

Fungsi kalajengking dalam ruang hidupnya

Di kawasan gurun, kalajengking adalah "perampok" paling ulung, terutama di musim kering.

Merekalah yang menjaga jumlah serangga, dengan memangsanya, sehingga tidak menyebar luas tanpa terkendali.

Martin mengungkap, ekosistem di gurun sangat rentan gangguan. "Jika sejenis hewan jumlahnya terlalu banyak, sistem tidak berfungsi, dan semuanya mati," jelasnya.

Kalajengking biasanya hidup di dalam lorong-lorong di bawah tanah. Juga di bawah bebatuan, dan ada juga yang hidup di pohon.

Martin sempat menemukan sebuah pohon di gurun Namib ditinggali 30 sampai 80 ekor kalajengking.

Di siang hari, mereka bernaung di bawah kulit pohon, di mana lebih sejuk. Di malam hari mereka keluar untuk mencari mangsa dan bertemu hewan lainnya.

Baca juga: Bukan Hanya Bulan, Kalajengking Pun Bisa Bersinar Indah

Bagaimana jika orang menemukan kalajengking di dalam rumah?

Merasa takut terhadap kalajengking memang normal, tetapi itu bukan alasan untuk memembantai hewan tersebut.

"Orang hanya perlu mengarahkan kalajengking untuk keluar dari rumah, hewan itu akan bergerak sendiri. Manusia seharusnya menanggapi kalajengking dengan rasa hormat," ungkap Martin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau