KOMPAS.com –Bukan hanya bulan yang mampu bersinar dengan merefleksikan cahaya. Kalajengking pun bisa.
Owen Seeman, manager koleksi arachnida di Museum Queensland mengungkapkan, kebanyakan spesies kalajengking di dunia mempunyai kemampuan bersinar.
"Kami tidak benar-benar tahu persis mengapa mereka melakukannya - itu bisa saja kebetulan, keanehan alam, bahwa semua kalajengking bersinar," kata Seeman seperti diwartakan oleh ABC News pada Kamis (26/10/2017).
Kalajengking tidak menghasilkan cahaya sendiri. Seperti bulan, mereka menerima cahaya dan akhirnya memantulkannya sehingga dari sudut pandang manusia tampak bersinar.
Seeman menuturkan, kulit kalajengking akan menyerap kembali sinar ultraviolet yang mengarah ke tubuhnya. Kemudian, sinar itu dipancarkan kembali dengan panjang gelombang yang lebih rendah dan terciptalalah warna biru kehijauan.
Menurut Seeman, terdapat sedikit sinar ultraviolet di malam hari. Mata kalajengking yang peka terhadap warna itu memanfaatkannnya untuk melihat saat malam tiba.
Baca Juga: Kalajengking Penghias Langit Malam
Bagi manusia, fenomena ini akan memberikan keuntungan tersendiri. Cukup bawa senter sinar ultraviolet jika ingin mengamati perilaku kalajengking di malam hari.
Kenyataan bahwa kalajengking bersinar sedikit memupuskan kesan seram makhluk itu.
Meski penampilannya menyeramkan, banyak spesies kalajengking yang jinak.
Ambil contoh kalajengking gurun yang terbesar di Australia. Tubuhnya mencapai 10 sentimeter namun sengatannya tak bertahan lama.
Selain itu, di Brisbane, kelajengking berwarna biru-hitam juga tergolong jinak. Mereka bahkan bisa diambil sebagai hewan peliharaan.
"Pada hewan Australia, kita cenderung memiliki kelompok yang paling berbisa, tapi ketika sampai pada kalajengking, kebanyakan dari mereka cukup jinak. Kalajengking di luar negeri jauh lebih berbahaya daripada di Australia," kata Seeman.
"Mungkin karena keluarga kalajengking sangat beragam di luar negeri dan dengan kebetulan hanya 43 kalajengking, kita hanya memiliki segelintir yang kecil," imbuhnya.
Baca Juga: Alat Pemerah Kalajengking Diciptakan, Ini Tujuannya