Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 3 Kelompok Peminum Kopi, Menurut Sains

Kompas.com - 08/06/2018, 18:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Kopi kini sudah menjadi salah satu gaya hidup bagi beberapa kalangan. Tapi, tahukah Anda, kini peminum kopi dikelompokkan menjadi tiga?

Menurut sebuah laporan penelitian yang dilakukan Institute for Scientific Information on Coffee, pengelompokan ini didasarkan kepekaan tubuh terhadap kafein.

Pengelompokan ini didapatkan setelah para peneliti mengamati bagaimana metabolisme tubuh terhadap kafein. Selain itu, mereka juga mengamati perbedaan pengaruh kafein terhadap masing-masing orang.

Para peneliti menemukan ada dua faktor genetik utama yang memengaruhi bagaimana seseorang menanggapi kafein.

Kedua faktor tersebut adalah kecepatan liver memproses senyawa tersebut dan bagaimana sistem saraf pusat bereaksi terhadap efek stimulasinya.

Hasilnya, mereka membagi peminum kopi menjadi ketiga kelompok berikut.

1. Sensitivitas tinggi terhadap kafein

Peminum kopi dalam kelompok ini punya metabolisme liver yang lebih lambat. Selain itu, efek yang kuat juga terlihat pada sistem saraf pusat ketika mengonsumsi kafein.

Ketika orang dalam kelompok ini mengonsumsi kafein sejumlah kecil saja akan menyebabkan efek stimulasi. Jika mengonsumsi dalam dosis lebih tinggi biasanya terjadi masalah tidur dan sebagainya.

Baca juga: Ilmuwan Militer Ciptakan Algoritma untuk Dapatkan Kopi Sempurna

2. Sensitivitas sedang/biasa terhadap kafein

Orang pada kelompok ini punya keseimbangan antara inaktivitasi kafein di liver dan sistem saraf pusat.

Konsumsi kopi dua hingga lima cangkir sehari tidak membuat reaksi yang merugikan pada tubuh atau siklus tidur. Meski begitu, konsumsi kopi pada malam hari tetap tidak dianjurkan karena mungkin menimbulkan "tidak bisa tidur".

3. Sensitivitas rendah terhadap kafein

Peminum kopi pada kelompok ini punya metabolisme kafein di liver yg cepat.

Karenanya, meskipun banyak mengonsumsi kopi, hal itu tidak berpengaruh pada tubuh maupun siklus tidurnya. Minum kopi sebelum tidur juga tidak akan membuat orang pada kelompok ini terjaga semalam suntuk.

Halaman:
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com