Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Usah Didebatkan Lagi, Kopi Diputuskan Baik untuk Kesehatan Anda

Kompas.com - 07/02/2018, 20:32 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Walaupun sudah sering dipelajari, efek kopi terhadap kesehatan masih terus menjadi perdebatan. Efek kopi terhadap hipertensi, misalnya. Satu studi bilang baik, sedangkan studi lainnya berkata tidak baik.

Untuk menyelesaikan perdebatan ini, Giuseppe Grosso selaku pakar epidemiologi nutrisi dari University of Catania, Italia dan timnya mempelajari 127 meta-analisis independen yang menyelidiki efek kesehatan dari kopi.

Beberapa dari studi ini juga melakukan uji coba secara acak, tetapi mayoritas menggunakan metode observasi terhadap kebiasaan mengonsumsi kopi dan kafein.

Tim peneliti dari University of Catania kemudian menilai kekuatan studi dan konklusi menggunakan skala, dari “Meyakinkan” ke “Terbatas”.

Dipublikasikan dalam Annual Review of Nutrition, tim peneliti berkata bahwa tidak ada satu pun studi yang menunjukkan bukti pada tingkat “Meyakinkan”.

Baca juga : Menurut Studi, Rajin Minum Kopi Bisa Mengurangi Risiko Kematian Dini

Namun, beberapa yang menyatakan bahwa kebiasaan minum kopi dapat mengurangi risiko kanker antara 2 sampai 20 persen tergantung dari jenis kankernya dinilai “Memungkinkan”.

Hasil telaahan tim peneliti juga menemukan bahwa kopi dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 5 persen, serta diabetes tipe 2 dan penyakit Parkinson hingga 30 persen. Orang yang terbiasa minum kopi juga memiliki risiko kematian lebih rendah selama durasi penelitian.

Meski demikian, kopi tidak selalu baik bagi semua orang. Salah satu kelompok yang harus menghindari kopi adalah ibu hamil. Beberapa studi yang mendapat nilai “Memungkinkan” menemukan hubungan antara konsumsi kafein dengan kenaikan risiko keguguran.

Menurut Grosso, hal ini karena janin tidak memiliki enzim untuk memtabolisme kafein. Akibatnya, kafein terakumulasi dan dapat menyebabkan keguguran. Grosso pun mengakui bahwa temuan-temuan ini baru “Memungkinkan”, tetapi untuk amannya, dia merekomendasikan agar ibu hamil berhenti atau sangat membatasi konsumsi kopinya.

Baca juga : Remaja AS Mati karena Kopi dan Minuman Energi, Ini Pelajaran buat Kita

Nah, tentang efek kopi terhadap darah tinggi dan kanker yang seringkali berubah-ubah, Grosso dan tim menemukan bahwa hal ini kemungkinan karena kegagalan studi dalam mengontrol kebiasaan merokok subyek, sebuah kebiasaan yang seringkali dilakukan bersama dengan mengonsumsi kopi.

Ketika studi hanya melihat subyek yang tidak merokok, data menunjukkan bahwa peminum kopi dalam tingkat sedang lebih terlindungi dari darah tinggi dan kanker.

Semua manfaat kopi ini, kata Grosso, karena kandungan fitokimia yang juga ditemukan dalam buah, sayur, cokelat, dan teh memiliki kemampuan antioksidan dan antiinflamasi. Kafein dan fitokimia juga memiliki efek positif terhadap enzim yang meregulasi fungsi ginjal, insulin, metabolisme glukosa, dan perbaikan DNA.

Oleh karena itu, Grosso dan tim pun mencapai konklusi bahwa kopi bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.

Akan tetapi, kuncinya ada pada jumlah yang dikonsumsi.  Manfaat maksimum dari kopi bisa didapatkan pada dosis empat hingga lima cangkir kopi, atau sekitar 380 hingga 475 miligram kafein, per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau