Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tong Sampah Jerman, Ini Beda Pengelolaannya dengan Indonesia

Kompas.com - 06/06/2018, 18:09 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Selain itu, jika orang membeli air mineral atau minuman bersoda dalam botol plastik, orang harus membayar lebih untuk uang jaminan botol.

Baru ketika botol tersebut dikembalikan di mesin-mesin yang tersedia di supermarket, maka orang mendapatkan kembali uang jaminan yang sudah dibayarkan.

Bisakah Meniru Jerman?

Pemilahan sampah yang dilakukan di Jerman ditujukan agar sampah-sampah yang bisa didaur ulang atau dibuat menjadi kompos dapat diproses dengan efisien.

Baca juga: Menengok Tong Sampah DKI Buatan Jerman yang Disorot Publik...

Artinya, sampah-sampah ini tidak harus dikirim ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).

Sampah yang berakhir di TPA menimbulkan banyak masalah lingkungan dan kesehatan akibat air dan lahan yang terkontaminasi zat berbahaya.

TPA terbuka seperti Bantar Gebang di Bekasi, "hanya menawarkan solusi cepat dan mudah dalam jangka pendek", menurut studi Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Pasifik.

Jerman memang bukan satu-satunya negara Eropa yang memiliki sistem pemilahan sampah yang sangat baik. Menurut data dari European Environment Agency, Jerman, Austria, Belgia, Swiss, Belanda dan Swedia mendaur ulang setidaknya setengah sampah kota di tahun 2014.

Selain itu, tidak ada sampah di negara-negara tersebut yang berakhir di tempat pembuangan sampah akhir.

Tentu ada proses panjang hingga negara Eropa seperti Jerman dan Belanda kini menjadi sangat maju dan terdepan dalam pengelolaan sampah. Di Jerman, pemilahan sampah sudah dimulai sejak abad 19.

Konon sampai abad 17, penduduk Belanda sesuka hati membuang sampah sembarangan. Ada proses yang memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun hingga warga di negara-negara maju disiplin dalam mengelola sampah.

Baca juga: Bali Deklarasikan Darurat Sampah, Apa yang Harus Dilakukan?

Perlu kerja sama yang baik dan erat antara warga, pemerintah dan pembuat kebijakan agar masalah sampah di Indonesia atau khususnya Jakarta bisa dikelola dengan baik. Seperti di Eropa, tentu proses disiplin pengelolaan sampah di Indonesia bisa jadi akan memakan waktu yang lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau