Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artefak Mesir Kuno Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Sydney

Kompas.com - 01/06/2018, 13:31 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

"Saya senang, bingung, dan penasaran dengan apa yang ada di rumah ini," kata Richards.

"Kami tahu bahwa banyak tentara, terutama pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II, membeli artefak asli dan kami juga tahu banyak barang palsu," imbuhnya.

Dengan donasi ini, Museum Nicholson Universitas Sydney telah mengatalogkan 185 artefak, mulai dari amulet kecil, kumbang scarab, hingga fragmen peti mati, barang keramik dan koin perunggu dari era Romawi.

Diyakini beberapa dari benda itu berasal dari milenium pertama sebelum masehi (SM).

"Ini sangat langka di Australia. Kami memiliki barang-barang dari prajurit Perang Dunia I lainnya tetapi skalanya tidak sebesar ini," ujar Richards.

Salah satu benda berbentuk panjang yang dibungkus kain diduga adalah mumi kucing.

Artefak ini akan dipindai untuk mengkonfirmasi apakah benar isinya kucing.

"Kita tidak bisa membongkarnya begitu saja karena akan menghancurkan artefaknya," katanya.

"Dengan teknologi kedokteran yang kita gunakan selama ini, kita bisa menerapkannya untuk artefak Mesir tersebut," tutur Richards.

Diharapkan barang-barang itu nantinya ditampilkan dalam pameran di salah satu fasilitas museum yang diharapkan selesai pada 2020.

Riwayat Keluarga

Keluarga Beattie sebelumnya telah menyumbangkan 70 item yang berhubungan dengan militer ke Australian War Memorial.

Peninggalan lain yang ditemukan di rumah mereka termasuk 500 piringan foto negatif, pedang, dan granat tangan yang awalnya disimpan ayahnya yang juga bertugas selama Perang Dunia II.

Baca juga: Terbengkelai 150 Tahun, Peti Kuno Ternyata Berisi Mumi Pendeta Mesir

Medali yang dimiliki dua tentara Jerman akan dikembalikan ke pemiliknya yang sah.

Ibunda Beattie, Margaret, meninggal tidak lama setelah artefak Mesir ini disumbangkan. Namun hal ini mendorongnya untuk mengungkap lebih banyak tentang sejarah keluarganya.

"Sayangnya kakek saya tidak banyak dibicarakan karena dia meninggal, ketika ayah saya berusia lima atau enam tahun akibat influenza," kata Beattie.

"Jadi kami tidak tahu banyak tentang pria luar biasa itu dan sekarang kami menemukan betapa dia sangat menarik. Ini sangat berarti kami," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com