KOMPAS.com - Dalam menentukan awal Ramadhan dan hari raya umat muslim lain di Indonesia, hal yang perlu dilakukan adalah melihat kemunculan hilal di langit. Hilal adalah penampakan bulan sabit yang pertama kali setelah terjadinya ijtimak atau konjungsi.
Hal ini dilakukan oleh para astronom dan perukyat di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Semakin berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, tugas perukyat menjadi lebih mudah.
Muh. Ma'rufin Sudibyo dalam tulisannya di Kompas.com pada 2013 menyebut, hadirnya teleskop dengan penyangga otomatis untuk mengarahkan langsung ke posisi bulan dapat membantu aktivitas rukyat (pengamatan visibilitas hilal) lebih mudah.
Kehadiran teleskop tak lagi membuat para perukyat disibukkan dengan pengelolaan instrumen teknis yang detail, sehingga perukyat hanya fokus mengamati bidang langit yang disasar teleskop.
Baca juga: Bulan Terlalu Rendah, Sidang Isbat Mungkin Putuskan Awal Ramadhan 17 Mei
Meski dimudahkan teknologi, bukan berarti aktivitas rukyat tanpa halangan. Beberapa kendala dipengaruhi juga oleh alam.
Pertama, bulan yang tidak selalu berada dalam status hilal. Sebagai catatan, dalam satu tahun Masehi terdapat 12 sampai 13 konjungsi, yang artinya rukyaat hilal bisa terselenggara 12 sampai 13 kali dalam setahun.
Kedua, hilal memiliki pasangan yang disebut hilal tua. Sebagai pasangan hilal, hilal tua memiliki bentuk yang mirip dengan hilal. Hanya saja, ia terbit di pagi hari jelang matahari terbit sebelum konjungsi. Hilal tua ini tidak berimplikasi pada hukum syar'i sebagaimana hilal, namun dalam dunia astronomis sama pentingnya.
Jika hilal tua diperhitungkan, maka dalam setahun idealnya rukyat dapat terselenggara 24 hingga 26 kali. Bagi negara seperti Indonesia dengan musim hujan selama empat bulan dalam setahun, maka jumlah itu hanya tinggal 16 sampai 17 rukyat per tahun.
Saat terjadi anomali cuaca yang menyebabkan kemarau bersifat basah, jumlah rukyat otomatis akan berkurang.
Menurut Ma'rufin, satu-satunya cara untuk mengatasi kendala alamiah itu adalah dengan menyebar titik-titik rukyat hilal ke segenap penjuru, tak hanya bertumpu pada satu titik.
Baca juga: Hilal Di Bawah Ufuk, Apa Artinya dalam Penentuan Awal bulan Puasa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.