Merujuk pada teori tersebut, bisa jadi bumi akan tertarik oleh matahari kemudian tamat riwayatnya.
Namun sebaliknya, jika bulan yang lebih mendapat pengaruh dari matahari, ia akan secara spiral mendekati bumi.
Ketika sudah dekat, gravitasi bumi justru akan membuat bulan pecah.
Baca juga: Hilal Di Bawah Ufuk, Apa Artinya dalam Penentuan Awal Bulan Puasa?
Skenario lain menyebut, ada pula kemungkinan bahwa 1,5 miliar tahun ke depan matahari sudah mengecil.
Ini menyebabkan gravitasinya ikut mengecil sehingga bumi dan bulan mungkin lepas dari pengaruhnya.
Di luar skenario-skenario tersebut, satu fakta yang sudah diketahui para ilmuwan adalah bulan semakin menjauh dari bumi.
Dalam tulisan Ninok, dijelaskan bahwa hal ini membuat bulan tampak lebih kecil dalam kurun satu miliar tahun lagi -jika masih ada manusia yang sempat menyaksikan.
Karena ukuran bulan saat itu, sudah tidak ada lagi gerhana matahari.
Tak hanya itu, dengan ukuran bulan yang makin mengecil, penampakan bulan dan penentuan bulan baru dengan melihat hilal mungkin tak lagi terjadi.
Baca juga: Rupanya Ada yang Disebut Hilal Tua dan Muda, Apa Bedanya?
Sebagai informasi, hingga saat ini kita menentukan fase bulan baru dengan memperhatikan pergerakan bulan dari bumi pada jarak 385.000 kilometer.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.