"Kami sekarang dapat menghasilkan embrio dalam jumlah yang sangat besar dan mempelajarinya secara rinci," ungkap Dr Nicolas Rivron dari Maastricht University dikutip dari BBC, Kamis (03/05/2018).
"Ini dapat membantu kami memahami mengapa beberapa embrio gagal menempel di rahim dan memungkinkan kami menyaring obat-obatan yang mungkin membantu kesuburan," sambungnya.
Pertama di Dunia
Menurut Dr Rivron, timnya adalah yang pertama menghasilkan embrio buatan pra-implantasi dengan trofoblast di dunia.
Untuk diketahui, sebelumnya embrio buatan yang pernah dibuat peneliti tidak menghasilkan trofoblas yang nantinya akan menjadi plasenta.
"Untuk pertama kalinya, kita dapat mempelajari fenomena ini dengan sangat rinci dan menjalankan penelitian obat untuk menemukan obat-obatan yang dapat mencegah infertilitas, menemukan kontrasepsi yang lebih baik, atau membatasi munculnya tanda epigenetik yang muncul di blastocyst dan menyebabkan penyakit selama masa dewasa," ujar Dr Rivron dikutip dari Futurism, Kamis (03/05/2018).
Meski hasil penelitiannya positif, hingga kini Dr Rivron belum berencana menggunakan sel induk manusia untuk penelitian serupa.
Ini mendapat tanggapan dari Profesor Robin Lovell-Badge, seorang ahli di Francis Crick Institute Inggris.
Menurutnya, prospek penggunaan struktur embrio manusia sangat kecil.
Baca juga: Kali Pertama di Dunia, Operasi Bedah DNA di Embrio Manusia Dilakukan
"Ini sangat disayangkan untuk penelitian dasar karena akan sangat berguna untuk memiliki pasokan embrio tahap blastokista manusia yang tak terbatas untuk memahami interaksi sel-sel yang relevan untuk membuat embrio normal," ujar Lovell-Badge.
Di luar itu, tanggapan positif tentang penelitian ini diungkapkan oleh Dr Dusko Ilic, seorang ahli sel punca di King's College London.
"Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan mampu menjelaskan mekanisme molekuler implantasi dan temuan ini dapat membantu kita untuk memahami lebih lanjut tentang beberapa aspek infertilitas dan meningkatkan hasil reproduksi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.