KOMPAS.com - Kungkang yang kita kenal sebagai hewan dengan gerakan lambat serta berwajah lucu ini ternyata memiliki ukuran tubuh luar biasa besar di zaman kuno. Bahkan, kukang raksasa ini melebihi tinggi manusia purba saat itu.
Sayang, kungkang raksasa tersebut punah ribuan tahun yang lalu. Apa sebabnya, peneliti masih berhipotesis.
Ada yang mengatakan jika kungkang ini punah lantaran perubahan iklim. Namun, lainnya mengatakan jika lenyapnya mahluk ini akibat dari perburuan manusia.
Para peneliti menemukan petunjuk untuk hipotesis terakhir. Mereka mendapatkan bukti jika hewan tersebut diintai dan diburu oleh manusia purba 11.000 tahun yang lalu.
Baca juga : Teori Darwin Terbukti, Spesies dengan Perbedaan Mencolok Rentan Punah
Bukti yang dimaksud adalah jejak-jejak kaki di Monumen Pasir Putih New Mexico. Jejak kaki tersebut ditemukan pada bulan April 2017.
Ada dua jejak yang berbeda yang tertinggal di sana, kungkang raksasa dan manusia. Menariknya, jejak kaki manusia tidak hanya ditemukan di sekitar kungkang, tapi juga di dalam tapak kaki kungkang raksasa itu.
"Jejak kaki manusia memiliki garis lintasan yang sama dengan kungkang, menunjukkan jika manusia purba berjalan dengan sengaja di jalur kungkang," kata Matthew Bennett, pakar geomorfologi dari Bournemouth University Inggris dikutip dari Science Alert, Kamis (26/04/2018).
"Langkah-langkah kaki ini mengharuskan seseorang menyesuaikan langkah normalnya untuk mengakomodasi langkah yang lebih besar dari kungkang," jelasnya lagi.
Ini menunjukkan jika ke mana pun kungkang pergi, orang purba mengikutinya.
Bukan hanya itu, manusia purba juga mengintai kungkang raksasa ini untuk memburu mereka. Sayangnya, para peneliti belum tahu pasti apakah kungkang diburu untuk bulu atau dikonsumsi.
Karenanya, peneliti juga belum bisa menyimpulkan apakan para pemburu ini berhasil membunuh kungkang tersebut ataukah tidak.
Sebab berdasar analisis jejak kaki serta tanda yang ditinggalkan, peneliti memperkirakan ukuran kungkang jika berdiri akan mencapai 2,1 meter. Kungkang juga memiliki cakar tajam berbentuk sabit.
Para peneliti berpendapat bahwa mungkin ini bukan perburuan tapi pengejaran atau sebuah permainan yang menyenangkan.
"(Akan) sangat sulit mengatasinya (kukang)," ungkap Bennett pada The Atlantic, Rabu (25/04/2018).
"Sepertinya itu tidak mungkin. Saat itu kungkang adalah hewan yang menakutkan. Mereka juga mangsa yang tangguh karena memiliki cakar seperti Wolverine serta tangan yang kuat sehingga memberikan jangkauan yang mematikan jika bertemu dalam jarak dekat," kata Bennett.
Baca juga : Bukan Cuma Kita, Manusia Purba Juga Suka Bawa Kotak Makan. Apa Isinya
Analisis jejak kaki yang ditemukan juga menunjukkan adanya perlawanan kungkang ketika bertemu dengan manusia.
Ini ditunjukkan oleh perubahan arah yang tajam ketika kungkang mencoba melarikan dari perlakuan yang kekerasan atau bahkan pembunuhan yang dilakukan manusia. Jejak tercetak melingkar, di mana hewan tersebut mungkin berhenti di posisi terakhir mereka.
"Jejak kungkang melingkar konsisten dengan perilaku defensif di mana kungkang mengangkat kaki belakang mereka, kemudian membiarkan kaki depan untuk pertahanan," tambah Bennett.
Terlepas dari itu semua, 10 jejak kaki yang tercetak di sedimen garam itu merupakan bukti adanya interaksi antara manusia purba dengan kungkang yang pertama kali ditemukan.
Studi ini dilaporkan dalam Science Advances.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.