"Pada pembuahan alami peluang hamil kembar adalah satu di antara 80 kehamilan. Sedangkan dengan IVF, kemungkinan terjadi kehamilan kembar yakni satu di antara lima kehamilan," tuturnya.
Sebab, pada saat menjalani program bayi tabung, rahim ibu ditanami lebih dari satu embrio. Ini dilakukan supaya keberhasilan program punya anak lebih besar.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin semua embrio berhasil tumbuh sehingga menjadi kehamilan bayi kembar.
Baca juga: Meski Langka, Bayi Kembar Beda Ras Bisa Terjadi
4. Etnis
Menurut Benny, etnis tertentu cenderung punya peluang hamil kembar tidak identik yang lebih besar, misalnya etnis Afrika di Nigeria.
"Di Eropa Barat, persentase kehamilan kembar adalah satu di antara 60 kehamilan. Sedangkan di Nigeria kehamilan kembar terjadi pada satu di antara 20 kehamilan," bebernya.
5. Keturunan
Menurut Benny, kembar tidak identik dapat diwariskan dari pihak ibu.
Oleh karena itu, apabila calon ibu punya garis keturunan ibu atau nenek yang punya kembaran tidak identik, peluang perempuan tersebut untuk hamil kembar tidak identik menjadi lebih besar.
"Kembar tidak identik terjadi karena dilepaskannya dua sel telur. Kemampuan wanita untuk menghasilkan lebih dari satu telur saat ovulasi cenderung diturunkan kepada perempuan," ujar Benny.
Dengan demikian, pasangan suami istri bisa mempertimbangkan hal-hal di atas jika menginginkan bayi kembar. Namun, pastikan untuk tetap berkonsultasi ke dokter kandungan.
Lalu yang terpenting, syukuri apa pun yang Tuhan berikan. Bayi kembar atau tidak sama saja, asal mengasuhnya dengan benar, pesan Benny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.