KOMPAS.com - Mungkin Anda pernah mendengar yang disebut tato sklera. Seni mewarnai bagian putih mata yang disebut sklera, dengan warna lain secara permanen.
Jika anak muda penggila modifikasi tubuh berlomba untuk melakukan tato sklera, maka hal tersebut tidak berlaku untuk pria berusia 70 tahun ini.
Kakek yang tidak disebutkan namanya itu mengaku sejak setahun terakhir warna skleranya berubah menjadi biru.
Anehnya, kakek tidak mengalami sakit mata atau penglihatan yang kabur.
Baca juga : Kasus Langka, Perempuan Ini adalah Saudara Kembar bagi Dirinya Sendiri
Penasaran dengan perubahan warna skleranya, kakek ini langsung mendatangi dokter setahun lalu.
Sayangnya dokter tidak menemukan masalah dalam pemeriksaan mata atau pemeriksaan lain yang ada hubungannya dengan mata, semuanya normal.
Kasus langka yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, Rabu (18/4/2018), melaporkan tak hanya skleranya yang berubah jadi biru. Hal yang sama juga terjadi pada telinganya.
Dari pemeriksaan mendalam, dokter mengetahui perubahan warna itu disebabkan oleh efek obat. Selama 15 tahun, kakek itu mengonsumsi minocycline untuk mengobati radang sendinya.
Menurut American College of Rheumatology, minocycline adalah antibiotik yang umumnya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Obat ini memiliki efek anti inflamasi atau peradangan, sehingga kerap diresepkan untuk mengobati rheumatoid arthritis (sejenis radang sendi).
Penulis laporan menjelaskan bahwa minocycline memiliki efek samping bila digunakan untuk waktu lama, yakni terjadi perubahan warna pada kulit, telinga, kuku jari, gigi, gusi, jaringan perut, termasuk juga bagian putih mata atau sklera.
"Namun, kasus perubahan warna pada sklera akibat minocycline baru kali ini saya ketahui," tulis Dr. Rony Sayegh, asisten profesor oftalmologi di Case Western Reserve University School of Medicine, Cleveland, AS, dilansir Live Science Rabu (18/4/2018).
Sebuah temuan 2016 pernah meneliti sekitar 300 orang yang menggunakan minocycline untuk mengobati infeksi sendi prostetik. Hasilnya mengungkapkan, setengah dari peserta mengalami perubahan warna kulit (hiperpigmentasi) rata-rata saat lima tahun pemakaian. Namun, hanya 3 persen dari peserta yang mengalami perubahan warna putih di mata.
Hingga saat ini belum ada penelitian yang memastikan mengapa minocycline dapat menyebabkan perubahan warna jaringan.
Dugaan sementara, hal ini karena metabolit dalam obat tersebut dapat tercampur dengan melanin, pigmen alami pada kulit, rambut, dan mata, yang kemudian disimpan di jaringan baru.
Laporan tersebut menuliskan, perubahan warna yang terjadi dapat memudar seiring waktu namun bisa juga permanen.
Baca juga : Ingin Ubah Warna Mata, Model Argentina Kehilangan Penglihatan
"Dokter menyarankan kakek ini menghentikan penggunaan minocycline, untuk melihat apakah perubahan warna di matanya akan membaik. Dokter juga meresepkan metotreksat untuk mengganti obat radang sendinya," kata Sayegh.
Sayang, satu tahun setelah pemakaian obat minocycline dihentikan, dokter tidak menemukan perubahan warna pada mata sang kakek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.