Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Remaja Ini Bikin Penemuan Pengubah Dunia, Seperti Apa?

Kompas.com - 16/04/2018, 20:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Setelah merancang sebuah purwarupa turbin menggunakan model komputer, Herbst mencetaknya dari cetakan 3D dan mengujinya pada sebuah jalur laut.

Berdasarkan perhitungan Herbst, jika skala desainnya diperbesar, Beacon dapat mengisi tiga baterai mobil secara simultan dalam waktu satu jam.

Dia juga memperhitungkan bahwa energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memberi daya pada teknologi pemurnian air atau mesin pemisah sel darah di rumah sakit di negara berkembang.

Penemuan ini memenangkan penghargaan Discovery Education 3M Young Scientist Challenge pada 2015 dan berbagai penghargaan lain. Herbst saat ini tengah melanjutkan studi mesin komputer sembari menyelesaikan sekolah menengahnya.

Baca juga: Sains Buktikan, Remaja Bertingkah Bukan karena Pubertas

4. Julian Rios Cantu, 18 tahun, Meksiko

Cantu baru berusia 13 tahun ketika ibunya didiagnosa kanker payudara. Dia melihat sebuah kengerian ketika tumor itu membengkak dari seukuran butir beras menjadi benjolan sebesar bola golf hanya dalam waktu kurang dari enam bulan.
Ibunya kemudian harus kehilangan kedua payudaranya, demi bisa bebas dari kanker.

Hanya beberapa tahun kemudian, Cantu berupaya untuk melindungi orang lain dari penyakit ini. Bersama dengan tiga temannya, dia membentuk perusahaan Higia Technologies, yang mengembangkan alat yang dapat dipakai yang dapat mendeteksi tanda-tanda kanker sejak dini.

Purwarupa bra EVA berisi sensor yang dapat dilekatkan pada bra normal. Bra ini hanya perlu digunakan selama satu jam saja setiap pekannya untuk dapat bekerja.

Perangkat ini dirancang untuk melihat perubahan temperatur kulit dan elastisitas, yang diketahui sebagai tanda dari penyakit kanker payudara.
Setelah setiap penggunaan, data dikirimkan ke aplikasi perusahaan. Selanjutnya, algoritma intelijen buatan menggunakannya untuk menghitung risiko orang tersebut.

Alat tersebut telah mendatangkan kucuran dana sebesar Rp 275,4 juta dengan memenangkan Global Student Entrepreneur Awards. Sayangnya, angka ini masih jauh untuk dapat memproduksi bra tersebut secara massal.
Apalagi, alat tersebut belum melalui uji coba klinis dan teknologi yang sama di masa lalu telah terbukti tidak dapat diandalkan.

Bagaimanapun, jika proyek tersebut berhasil, alat ini akan membantu menyelamatkan jutaan nyawa. Hampir 1,7 juta kasus baru kanker payudara didiagnosa pada 2012 dan pada tahun yang sama, menyebabkan lebih dari setengah juta kematian.

Deteksi dini memainkan peranan sangat penting, karena keberhasilan penanganan bergantung pada hal itu.

Penemu remaja masa kini merupakan bagian dari sebuah tradisi yang panjang.
Faktanya, banyak penemu terkenal di dunia memulainya sejak muda. Mereka menemukan televisi, telepon dan trampoline, juga huruf braille, kalkulator, es mambo dan sarung telinga sebelum mereka berulang tahun ke-20.

Jadi meskipun benar bahwa empat pelajar ini seluruhnya lebih bermata lebar dan memiliki wajah lebih segar dibandingkan kolega dewasa mereka, jangan salah, setiap dari mereka dapat menjadi Thomas Edison atau Elon Musk di masa mendatang.

Baca juga: Fenomena Sexting pada Remaja, Bagaimana Orangtua Mengatasinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com