Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Cermin, Pernah Jadi Benda Sakral

Kompas.com - 12/04/2018, 18:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sekitar tahun 500, manusia mulai membuat cermin kaca yang lebih jelas dan lebih reflektif dengan menggunakan amalgam (cempuran dua logam) perak dan merkuri.

Eksperimen

Tak hanya bereksperimen dengan campuran perak, timah dan merkuri, para ilmuwan juga sempat mambuat kaca dari batu kristal. Salah satu cermin kristal yang berhasil dibuat sempat dimiliki oleh Farncis I, penguasa Mantua pada tahun 1.382 hingga 1.407.

Sementara itu, para perajin cermin di Venesia menyempurnakan pembuatan cermin kaca. Mereka juga mulai membingkai cermin yang dihasilkannya dengan ukuran dan melapisi tepinya.

Pada masa ini, Venesia menjadi salah satu tempat terkenal untuk mencari cermin dan renda. Bahkan, cermin merupakan komoditas ekonomi penting bagi Venesia.

Baca juga: Buka Kaca Mobil Setelah Diparkir Lama

Pada abad ke-17, cermin kaca dari Venesia ini menjadi salah satu benda penting dan berharga bagi toilet wanita aristokrat. Salah satu yang paling terkenal adalah milik countess de Fiesque.

Tak hanya sebagai barang berharga, para ilmuwan memandang cermin dengan cara lain. Para ilmuwan mulau memperhatikan beberapa kegunaan alternatif cermin.

Pada awal 1660-an misalnya, matematikawan mencatat potensi cermin digunakan dalam teleskop. James Bradley menggunakan pengetahuan ini untuk membangun teleskop refleksi pada 1721.

Selanjutnya, eksperimen pembuatan cermin terus dilakukan. Salah satu yang menandai pembuatan paling modern cermin terjadi pada 1835.

Sejak saat itu, cermin modern dibuat dengan perak atau menyemprotkan lapisan tipis perak atau aluminium di bagian belakang selembar kaca. Cara ini ditemukan oleh Justus Von Leibig.

Penemuan ini memungkinkan cermin diproduksi dalam skala besar.

Dalam perkembangannya, cermin kemudian dibuat dengan memanaskan aluminium dalam ruang hampa yang kemudian terikat pada kaca pendingin. Inilah salah satu metode yang bertahan hingga hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com