Hewan yang makan daging merah juga mengeluarkan kentut, misalnya anjing laut. Daging merah mengandung belerang dan senyawa yang mengeluarkan bau busuk, dan kentut anjing laut memang sangat bau, seperti bau amis ikan, kata peneliti.
Sementara itu, ular Sorona yang habitatnya di terumbu karang memiliki lubang mirip anus yang disebut kloaka. Lubang ini bisa menyedot udara lalu mengeluarkannya lagi untuk mengusir predator.
Baca juga : Bukan Cuma Manusia yang Bisa Kentut, Hewan-hewan Ini Juga
Zebra dan sapi juga mengeluarkan kentut, dan setiap tahun sapi mengeluarkan gas metana sebanyak 100 hingga 200 kilogram yang menyebabkan masalah besar bagi perubahan iklim.
Gurita tidak mengeluarkan gas, tetapi air untuk berenang di lautan sehingga para peneliti menyebutnya "kentut palsu". Burung kakatua tidak kentut, tetapi pintar menirukan suara kentut. Lalu, peneliti tidak mengetahui apakah laba-laba bisa kentut atau tidak karena memang belum diteliti lebih jauh.
Sementara itu, mamalia paus diyakini bisa kentut, meskipun peneliti "hanya merekam buktinya melalui sejumlah rekaman kamera".
Rabbioti dan Caruso mendedikasikan satu bagian khusus untuk kungkang. Hewan yang terkenal lambat ini rupanya juga mempunyai pencernaan yang lambat. Padahal, mereka memakan banyak tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan gas.
Sebagai solusi, kungkang pun menyerap kembali gas menggunakan pencernaan mereka, memindahkannya ke aliran darah, dan dikeluarkan melalui paru-paru.
Untuk salamander atau hewan amfibi lainnya, para peneliti tidak tahu apakah mereka kentut atau tidak. Pasalnya, peneliti menganggap bahwa hewan tersebut "tidak memiliki otot yang dapat berkontraksi cukup kuat untuk menciptakan tekanan yang dalam diperlukan memproduksi kentut".
Baca juga : Jejak Kotoran Ungkap Keberadaan Koloni Super Berisi 1,5 Juta Penguin
Dubur mereka memang mengalirkan gas secara terus-menerus, tetapi apakah itu kentut? Peneliti menganggap beberapa pertanyaan dalam sains sebaiknya diserahkan kepada ahli filsafat.
Hal menarik lain yang diungkapkan dalam buku adalah dunia sains belum pernah mencatat mengenai kentut kelelawar. Bisa jadi kelelawar memang tidak pernah kentut karena hewan in mencerna makanan dan mengeluarkannya kembali dalam hitungan menit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.