Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2017, 17:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com -- Kotoran kelelawar atau guano kelelawar telah diketahui sebagai sumber yang bagus untuk pembuatan pupuk tanaman dan bahan bakar. Namun, siapa sangka bahwa lewat kotoran kelelawar, kita bisa mempelajari perubahan iklim di suatu wilayah.

Seperti dilansir di Science Daily, Kamis (26/10/2017), peneliti geosains dari Universitas South Florida, Profesor Bogdan Onac dan Daniel Cleary, menemukan bahwa jumlah isotop di kotoran kelelawar yang berumur 1.200 tahun menyimpan informasi tentang iklim dan perubahannya.

Baca juga: Penelitian Terbaru: Virus SARS Berasal dari Kelelawar Sepatu Kuda

Dijelaskan dalam laporan yang dipublikasikan melalui jurnal Scientific Reports, isotop tersebut berasal dari perubahan siklus nitrogen di kawasan hutan.

Ketika jumlah curah hujan musim dingin di kawasan tersebut berubah, siklus nitrogen turut berubah dan meninggalkan jejak dalam kandungan tanah yang kemudian berpindah ke tanaman, serangga, kelelawar, hingga akhirnya menjadi kotoran.

"Untungnya bagi para peneliti, peribahasa 'kamu adalah apa yang kamu makan' ternyata juga berlaku pada kelelawar," kata Onca.

Para peneliti kemudian melakukan sebuah uji laboratorium pada sampel kotoran kelelawar yang diambil dari dari Gua Maguruci di wilayah barat laut Romania untuk mengetahui bagaimana iklim berubah di wilayah timur Eropa sejak periode hangat abad pertengahan, sekitar 850 Masehi.

Baca juga: Kelelawar Bisa Jadi Sumber Penyebaran MERS

Gua tersebut telah menjadi sarang kelelawar selama ribuan tahun lamanya, terbukti dari tumpukan kotoran yang setidaknya telah berusia 1.000 tahun dan telah menggunung hingga tiga meter.

Analisis isotop dari tumpukan guano di Gua Magurici menghasilkan catatan tahunan tentang curah hujan musim dingin untuk wilayah tersebut.

Lalu, karena lokasi gua ini berada di Pegunungan Carpathian Timur, curah hujan musim dinginnya pun dimodulasi oleh North Atlantic Oscillation (NAO), di mana jumlah nitrogen sangat tergantung pada kelembapan di sekitarnya.

Berdasarkan catatan sejarah curah hujan, para peneliti akhirnya mampu menentukan hubungan antara curah hujan musim dingin dengan fase NAO. "Melalui penelitian ini, fase lampau dari NAO dapat direka ulang hingga 1600 Masehi," kata Danieal Cleary.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com