Dua pertiga ususnya dipotong, tetapi bisa disambungkan kembali sehingga Berthie tidak perlu memakai kantong stoma.
Baca juga : Bukti Baru, Kebanyakan Makan Daging Merah Bisa Picu Kanker Usus
Berthie kini telah terbebas dari kanker. Menurut dia, mengelak justru memperburuk kondisi kanker. Dia pun mencoba tidak putus asa menerima vonis dokter kala itu dan membuktikan bahwa dirinya sanggup hidup hingga saat ini, bahkan tetap terlihat enerjik.
"Waktu diketahui kena dua kanker, dokter bilang harapan hidup saya tinggal tiga bulan," tuturnya.
"Saya sempat gantung sepatu, tidak lagi lagi latihan softball," kata Berthie lagi.
Pada 2006, peralatan softball ia bagikan ke kawan-kawannya. Teman-temannya tak ada yang menerima barang lungsuran tersebut. "Mereka kira saya mau mati," celetuknya sembari terkekeh.
Berthie lalu bangkit pada tahun 2007. Dia mulai memperbaiki gaya hidupnya, tidak lagi merokok dan kembali giat berolahraga. Daging merah pun ditinggalkannya, dan diganti menjadi sering minum jus dan makan sayur.
Kini, senyum terus merekah pada wajah Berthie. Baginya, kebahagian itu diciptakan dari dalam diri, apapun kondisinya, termasuk menjadi penyintas dua kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.