Para peneliti memperkirakan bahwa salah satunya jumlah betina yang kurang dari 100 ekor di Atlantik Utara. Selain itu, lebih sedikit paus yang terlihat di tempat makan tradisioanlnya, lepas pantai New England dan Kanada.
Jumlah yang seikit ini mungkin dipengaruhi oleh pemanasan laut. Pemanasan suhu laut mempengaruhi jumlah mangsa dari paus balin tersebut.
Zoodman juga menyebut, paus betina juga banyak yang mati terlalu muda.
"Paus kepala busur (kerabat dekat paus balin) mampu hidup
hingga usia 200 tahun," kata Zoodman.
"(Tapi) kebanyakan paus sikat Atlantik Utara betina mati pada usia 30-1n," tambahnya.
Sebenarnya, paus sikat Atlantik Utara telah masuk dalam daftar terancam punah sejak tahun 1970. Alasan paling kuat adalah perburuan hewan ini.
Paus balin diburu hingga hampir punah pada akhir abad ke-19 oleh para pemburu komersial.
Meski perburuan tersebut saat ini bukan lagi ancaman, tapi jumlah paus balin terus menurun. Kebanyakan mereka mati akibat terjerat jaring nelayan secara tak sengaja hingga ditabrak kapal.
Baca juga: 150 Paus Pilot Terdampar di Pantai Australia, Apa Artinya Bagi Kita?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.