Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadisnya Pemburu Gajah di Myanmar, Hanya Sisa Bangkai Tak Berkulit

Kompas.com - 23/03/2018, 19:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

John McEvoy, peneliti dari SCBI, bahkan berkata bahwa perdagangan daging dan kulit gajah melibatkan banyak uang. Dilihat dari kecepatan membunuh dan menguliti gajah hingga mengirimnya sampai ke China, para pelakunya jelas bukan amatir dan mereka terorganisir.

Pada titik ini, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Namun, masalah ini jelas bukan masalah kecil.

Alex Diment, seorang pakar ekologi dari Wildlife Conservation Society Myanmar berkata bahwa para peneliti masih belum mengetahui seberapa besar masalah ini sebenarnya dan apakah praktek mengerikan ini telah menyebar sampai ke Thailand atau Kamboja.

“Kita tidak tahu seberapa besar masalah ini, dan itulah ketakutan terbesarnya. Apakah ini telah terjadi cukup lama, tidak terdeteksi, dan kita baru menemukannya sekarang karena ketidaksengajaan?” katanya.

“Dari perspektif itu, tampaknya kita perlu menganggapnya sebagai ancaman serius yang bisa berdampak pada usaha konservasi gajah jangka panjang di seluruh wilayah Asia,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com