Meski begitu, para peneliti tak bisa menjelaskan alasan penampilan Ata yang aneh.
Faktor Genetik
Namun, para peneliti tak mau berhenti sampai di situ. Mereka melakukan analisis lebih lanjut setelah bergabungnya Dr Atul Butte.
Dr Butte membantu para peneliti memahami faktor genetik yang menyebabkan penampilan spesimen tersebut.
Menggunakan berbagai teknik mutakhir, para peneliti juga menemukan mutasi langka terkait dengan dwarfisme (kekurangan pertumbuhan yang menyebabkan seseorang tidak tumbuh dengan normal atau cebol) serta berbagai gangguan tulang yang lain.
Analisis yang dipublikasikan dalam jurnal Genome Research tersebut menunjukkan, setidaknya ada empat mutasi genetik yang diduga terlibat dengan penyakit tulang yang dialami oleh Ata. Sayangnya, semua sebelumnya tidak diketahui oleh sains.
Mutasi inilah yang diperkirakan menjadi penyebab penampilan Ata yang tidak biasa. Mutasi juga disebut sebagai alasan penuaan dini tulang-tulangnya, yang membuatnya tampak jauh lebih tua dari sebenarnya.
Baca juga: Fisikawan Prediksi Manusia Bertemu Alien Akhir Abad Ini
"Ketika dokter melakukan analisis untuk pasien dan keluarga mereka, kita sering mencari satu penyebab, mutasi super langka atau tidak biasa yang bisa menjelaskan penyakit anak. Tapi dalam kasus ini, kita cukup yakin bahwa banyak hal yang salah," kata Dr Butte.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.