KOMPAS.com - Saat sebuah sel mati, ternyata ada sel lain yang bertugas membersihkan bangkainya. Ini di luar dugaan.
Shai Shaham dari Universitas Rockefeller dalam penelitian terbarunya menjelaskan proses kematian dan pembersihan sel tersebut.
Dia dan timnya meneliti sel cacing mikroskopis C elegans. Sel yang diteliti punya bentuk memanjang, disebut tail-spike cell.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Cell Biology mengungkap, proses kematian sel itu cukup unik.
"Anehnya, bagian tengah sel disingkirkan terlebih dahulu," kata Piya Ghose, post doktoral fellow yang terlibat riset.
Baca Juga: Cacing Misterius Ini Punya Mulut yang Juga Berfungsi sebagai Anus
Kematian sel bermula dari proses memanjang, membulat hingga secara bertahap pecah dan hancur.
"Bagian pemanjangan dekat tengah sel akan membentuk manik-manik, sementara bagian lain teretraksi membentuk bola, kemudian disingkirkan sel lain," kata Ghoose.
Pemahaman proses kematian sel C elegans ini akan membantu peneliti mengerti kematian sel manusia.
"Ada keyakinan proses tersebut juga terjadi pada hewan dan mungkin juga pada penyakit manusia," kata Shaham seperti dikutip Science Daily, Senin (18/3/2018).
Penelitian Shaham membantu para ilmuwan memahami proses fagosit, pembersihan sel-sel mati atau yang mengancam tubuh.
Shaham dan rekannya mengungkapkan cara fagosit bekerja terbantu dengan protein EFF-1. Protein ini memudahkan sel lain memakan sel yang mati.
"Proses perlindungan sel tersebut sudah lama menjadi misteri," kata Shaham.
Baca Juga: Cacing Laut Tanpa Anus Bukti Belum Meratanya Evolusi di Bumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.