Atas dasar keinginannya tersebut, akhirnya Hawking mengemukakan teori Big Bang. Ia menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar.
Salah satu kutipannya tentang hal ini tertuang di buku A Brief Hostory of Time yang terbit pada 1988. Kutipan ini menunjukkan pendapatnya tentang alasan mengapa alam semesta ada.
"Jika kita menemukan jawabannya, itu akan menjadi kemenangan tertinggi akal manusia karena kemudian kita akan mengetahui pikiran Tuhan," tulisnya.
Baca juga: 3 Prediksi Stephen Hawking tentang Nasib Manusia dan Bumi
Sebelum Big Bang
Setelah membuat teori tentang awal mula alam semesta, Hawking sering mendapat pertanyaan tentang apa yang terjadi sebelum Big Bang.
Bahkan pertanyaan tersebut baru-baru ini terlontar dari rekan sejawatnya, Neil deGrasse Tyson pada sebuah wawancara yang ditayangkan di National Geographic Channel.
Hawking menjawab bahwa itu bergantung pada teori "no-boundary proposal" yang ia ciptakan bersama koleganya, James Hartle.
"Peristiwa sebelum Big Bang tidak didefiniskan secara pasti, karena tidak mungkin seseorang mengukur apa yang terjadi," kata Hawking dikutip dari Live Science, Jumat (02/03/2018).
Tentang Tuhan
Berangkat dari teorinya tentang penciptaan alam semesta, Hawking punya pemikiran sendiri tentang Tuhan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.