Van Schaik pun menyimpulkan jika di penangkaran, orangutan berada dalam lingkungan yang aman dan stabil tanpa gangguan kelaparan dan predator.
Ini memberi mereka waktu dan kesempatan untuk mengeksplorasi. Mereka juga bertemu dengan manusia yang menjadi model peran seperti yang dilakukan induk di alam bebas.
Itu mungkin kenapa orangutan yang ada di penangkaran lebih cerdas dibandingkan yang berada di alam liar. Di penangkaran, mereka memilki kemampuan bervariasi untuk memecahkan masalah mereka.
Temuan ini tentunya menjadi hal yang menarik bukan hanya karena subyek rasa ingin tahu hewan yang jarang dipelajari, tetapi perilaku kera ini pun juga bisa memberikan pandangan baru untuk memahami evolusi manusia.
"Nenek moyang kita telah mengembangkan otak besar, tubuh tegak serta penggunaan alat-alat dasar sebelum mereka mengembangkan bahasa, seni dan inovasi budaya yang lebih canggih lainnya. Apa yang memicu semua itu mungkin ada kaitannya dengan keingintahuan," kata van Schaik.
Itu semua, menurut Allison Kaufman dari peneliti University of Connecticut, tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya lingkungan yang tepat.
"Seperti orangutan, kreativitas manusia hanya berkembang di lingkungan yang tepat. Sulit diciptakan tanpa alat, waktu dan kondisi yang stabil," kata Kaufman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.