2 workers cruelly killed an endangered orangutan with 17 shots but alleged their murder as self-defence https://t.co/4y1SbdknAy pic.twitter.com/DJBjSHpBwh
— BastilleGlobal (@BastilleGlobal) February 6, 2018
Orangutan juga semakin sering dibunuh ketika hutan habitat mereka ditebangi sehingga mereka terdesak turun ke ladang dan perkebunan warga. Bertemu orangutan di tempat-tempat seperti itu, warga ketakutan atau marah kemudian membunuh.
Orangutan berkembang biak dengan sangat lambat. Penelitian menyebutkan bahwa sebuah populasi barangkali akan punah bahkan jika hanya satu betina reproduktif per 100 dewasa yang dilenyapkan setiap tahun.
Tetapi tingkat pembantaian teridentifikasi hingga tiga atau empat kali lebih tinggi dari itu, yang menjelaskan kepunahan besar-besaran di hutan Kalimantan.
Tidak semua hilang
Meski demikian, ada hal positif yang tak terduga. Ternyata, jumlah orangutan lebih banyak dari yang disangka sebelumnya.
Beberapa populasi, di daerah yang masuk dalam wilayah Malaysia dan taman-taman nasional Indonesia, bahkan tampak relatif stabil sehingga tampaknya mustahil spesies ini akan punah dalam waktu dekat.
Semakin kita mengetahui tentang orangutan, semakin banyak kita dapati bahwa mereka adalah spesies tangguh yang bisa beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru.
Misalnya, kolega kami Marc Ancrenaz mendapati bahwa orangutan bisa menempuh jarak yang jauh dengan berjalan di tanah, dan bahwa mereka menyesuaikan makanan mereka dengan sumber daya baru seperti akasia dan kelapa sawit.
Jika tidak diburu, kemampuan-kemampuan ini bisa memungkinkan mereka bertahan di lanskap terfragmentasi yang kini meliputi sebagian besar wilayah Kalimantan.
Pencegahan lebih penting dari penyelamatan
Mereka yang bekerja di lapangan tahu bahwa orangutan bisa diselamatkan. Upaya ini mensyaratkan ketekunan, kerja sama yang baik dengan pemerintah, dukungan kuat dari warga setempat, dan bantuan dari perusahaan pengelola lahan.
Begitu hutan sudah dipelihara dan dilindungi, dan pembantaian dihentikan, populasi orangutan bisa dibuat stabil.
Bahkan mungkin perlahan-lahan mereka pulih kembali dan menguasai kembali hutan yang ditinggalkan orangutan di masa lalu.
Kita harus berpikir kreatif. Misalnya, banyak upaya dan dana yang dicurahkan untuk menyelamatkan orangutan individual, yang kemudian dipindahkan ke tempat lebih aman di mana orangutan bisa direhabilitasi.
Walaupun jelas membantu orangutan individual yang berada dalam situasi tanpa harapan, upaya ini adalah cara yang sangat mahal dan tidak efektif untuk menangani problem konservasi secara menyeluruh.