Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Emosi Berperan Penting Menciptakan Kenangan, Kok Bisa?

Kompas.com - 27/02/2018, 19:04 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Inverse


KOMPAS.com - Kita memiliki kenangan yang sulit dilupakan meski sudah bertahun-tahun. Sebut saja seperti perpisahan dengan seseorang yang sangat dicintai atau ciuman pertama.

Saat kejadian itu terjadi di masa lalu, ternyata otak sedang menciptakan sinapsis baru (titik temu terminal akson antara salah satu neuron dengan neuron lain, red) yang menghubungkan neuron.

Semakin kuat sinapsis yang dibuat, maka akan semakin mudah untuk kita mengakses kenangan yang pernah terjadi di masa lalu.

Menariknya, para ilmuwan dari University of Waterloo, Kanada, yang melakukan penelitian ini menemukan bahwa terciptanya sinapsis bergantung pada keadaan pikiran kita saat kejadian itu terjadi. Salah satu hal yang memengaruhi proses pembentukan ingatan adalah kecemasan.

Baca juga : Kenangan Pahit dengan Si Mantan Bisa Dilupakan, asal Otak Punya Ini

Temuan yang dipublikasikan dalam Brain Sciences, Rabu (27/12/2018), menyebut bahwa kecemasan dapat memengaruhi penyimpanan ingatan secara positif. Namun jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan bias kenangan sampai titik kritis.

"Orang dengan kecemasan tinggi harus berhati-hati. Pada tingkat tertentu kecemasan memang akan menguntungkan ingatan, tapi penelitian lain menemukan bahwa tingkat kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan orang mencapai titik kritis, yang memengaruhi ingatan dan perilaku," kata rekan penulis Myra Fernandes, Ph.D. dilansir Inverse, Senin (26/2/2018).

Ketika kita mulai mengenang sesuatu, otomatis kita akan mencoba mengingat proses asli saat kejadian terjadi.

Pembentukan memori sebenarnya dipengaruhi cara otak menyandikan memori yang masuk.

Ada beberapa pembagian kenangan. Proses dangkal adalah saat kita hanya mengingat detail permukaan dan mengaitkannya dengan benda lain. Misalnya saja Anda ingat bahwa warna cokelat adalah warna favorit ibu Anda. Satu lagi proses dalam adalah saat kita ingat benar akan detail secara keseluruhan.

Untuk mempelajari bagaimana kecemasan terlibat dalam penciptaan kenangan, peneliti menugaskan 80 mahasiswa yang dipilih secara acak ke kelompok pengkodean dangkal dan dalam. Peneliti ingin menilai tingkat kecemasan masing-masing orang dengan menggunakan skala kecemasan stres depresi, dengan nilai dari rendah ke tinggi.

Mereka diminta melihat 72 kata yang diletakkan pada gambar mengerikan atau netral, seperti kecelakan mobil atau kapal.

Pada kelompok pengkodean dangkal, mereka hanya diinstruksikan mencari huruf a. Sementara kelompok pengkodean dalam diminta untuk memikirkan kata yang tepat untuk mewakili gambar.

Baca juga : Lakukan Metode Ini untuk Pertajam Ingatan

Hasilnya, orang-orang pada kelompok dangkal yang tidak memiliki kecemasan tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Hal ini jauh berbeda dengan kelompok pengkodean dalam yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, mereka dapat mengingat kata-kata yang diletakkan di atas gambar negatif.

Dalam kedua kelompok pengkodean, peserta dengan tingkat kecemasan yang dapat diatur disebut sebagai yang terbaik dalam mengingat detail di semua kata dan gambar.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau