Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Punya Lautan, NASA Selidiki Alasan Mars Kini Jadi Gurun

Kompas.com - 21/02/2018, 18:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber NASA

Oleh karenanya, pengamatan ini nantinya akan dirancang dengan cermat untuk menghindari terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam teleskop ini.

"Hal yang sangat penting, pengamatan Mars juga akan menguji kemampuan Webb dalam melacak benda-benda yang bergerak melintasi langit, yang merupakan kunci penting ketika menyelidiki tata surya kita," kata Stefanie Milam, yang juga koordinator program tata surya dengan teleskop Webb.

Air di Mars

Salah satu misteri terbesar Mars adalah menghilangnya air dari planet tersebut.

Sebagian besar air di Mars yang pernah dipegang hilang seiring waktu karena sinar ultraviolet dari Matahari menghancurkan molekul air.

Untuk memperkirakan berapa banyak air yang hilang, para peneliti dapat melakukannya dengan mengukur kelimpahan dua bentuk air yang sedikit berbeda di atmosfer Mars, yaitu air normal (H2O) dan air berat (HDO), di mana satu atom hidrogen diganti dengan deuterium alami.

Menghilangnya hidrogen yang lebih ringan dari waktu ke waktu kemudian akan menghasilkan rasio H2O yang sangat jauh terhadap HDO di Mars. Inilah yang menunjukkan berapa banyak air yang lolos ke luar angkasa.

Nah, Webb akan dapat mengukur rasio ini pada waktu, musim, dan lokasi yang berbeda.

Baca juga: NASA Pulangkan Kepingan Batu Purba ke Mars, Apa Misinya?

"Dengan Webb, kita dapat memperoleh pengukuran rasio H2O yang sebenarnya dan lebih akurat terhadap HDO di Mars, yang memungkinkan kita menentukan berapa banyak air yang benar-benar hilang," kata Villanueva.

"Kita juga bisa menentukan bagaimana air ditukar antara es kutub, atmosfer, dan tanah," imbuhnya.

Meskipun sebagian besar air di Mars diperkirakan terkunci dalam bentuk es, kemungkinannya tetap ada beberapa air cair yang bisa ada di akuifer (lapisan bawah tanah yang menyimpan dan mengalirkan air). Waduk potensial ini bahkan bisa menjadi tempat lahirnya kehidupan.

Gagasan yang sangat menarik ini kemudian mendapat dorongan pada tahun 2003. Saat itu, para astronom mendeteksi metana di atmosfer Mars.
Metana bisa dihasilkan oleh bakteri meski bisa juga berasal dari proses geologi. Data dari Webb bisa memberikan petunjuk baru tentang asal usul metana ini.

Diharapkan, Webb akan memecahkan misteri tata surya kita, melihat ke luar dunia yang jauh di sekitar bintang lain, dan menyelidiki struktur misterius dan asal mula alam semesta dan tempat kita berada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau