Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2018, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek


KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan akan segera mengembalikan potongan batu kuno berusia jutaan tahun ke Mars.

Bukan batu biasa, itu adalah meteorit yang berasal dari Mars dan ditemukan di Oman pada 1999. Batu ini diberi nama Sayh al Uhaymir 008 dan nama julukannya SaU008.

Pulangnya meteorit tersebut ke Mars adalah bagian dari misi penjelajahan Mars 2020, robot baru milik NASA yang akan menjadi mata kita di Mars.

Setelah tiba nanti, SaU008 akan ditempatkan ke bit untuk mengkalibrasi laser presisi tinggi pada teknologi bernama SHERLOC, yang posisinya ada pada lengan robot Mars 2020.

Baca juga : Mengenal Mars 2020, Robot Baru yang Akan Jadi Mata Kita di Mars

Sherloc dirancang untuk memeriksa fitur batuan dan kimia di Mars yang sehalus rambut manusia.

Di masa lalu, NASA telah menggunakan batuan, logam, dan potongan kaca untuk membantu menyesuaikan teknologi serupa dengan lingkungan Mars.

Tapi kini ilmuwan NASA memilih untuk menggunakan sesuatu yang sudah memiliki komposisi sama seperrti planet Mars agar lebih efektif melatih Sherloc.

Diharapkan itu akan membantu Sherloc menganalisis bagaimana pesawat ruang angkasa bertahan di lingkungan Mars.

"Kami mempelajari hal ini pada skala yang begitu kecil sehingga sedikit ketidaksesuaian, yang disebabkan oleh perubahan suhu atau saat robot memasuki pasir Mars dan dapat membuat kami memperbaiki tujuan kami," kata Luther Beegle, peneliti utama Sherloc dilansir dari Newsweek, Selasa (13/2/2018).

"Dengan mempelajari bagaimana Mars 2020 melihat target tetap, kita dapat memahami bagaimana robot itu melihat sepotong permukaan Mars," sambungnya.

Baca juga : Robot Curiosity Foto ?Selfie? di Mars, Ini Hasilnya

Setelah laser disesuaikan, Sherloc akan memotret batuan di Mars dan menggunakan sinar UV untuk memetakan bahan kimia di dalamnya dan mencari tanda-tanda kehidupan.

"Meteoroit semacam ini mengandung tekstur dan bahan kimia organik. Dua hal itu yang akan dijelaskan nantinya," sambung Rohit Bhartia, rekan Beegle.

Rencana untuk mengirimkan meteoroit Mars ke tempat asalnya sudah dipikirkan dengan sangat matang oleh para ilmuwan NASA.

Ada sekitar 200 meteoroit Mars yang disimpan dan para ahli harus menentukan meteoroit mana yang dapat bertahan dalam peluncuran dan pendaratan. Kesulitan lainnya, batu meteoroit itu memiliki fitur kimia khusus untuk menguji kemampuan Sherloc. Akhirnya SaU008 yang dianggap memenuhi syarat.

"Setiap tahun kami menyediakan ratusan spesimen meteorit untuk ilmmuwan di seluruh dunia guna kepentingan ilmu pengetahuan. Ini adalah pertama kalinya bagi kami mengirim salah satu sampel kami pulang ke rumahnya untuk keperluan sains," kata Caroline Smith, kurator utama meteorit dari Museum Sejarah Alam, London.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

Apakah Bintang Bisa Menjadi Planet?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com